Litbang Kompas: 67% Responden Nilai Penegakan Hukum Polisi Sudah Baik

Litbang Kompas melakukan survei mengenai citra kepolisian di mata masyarakat saat ini. Responden dalam survei tersebut mengapresiasi sejumlah kinerja Polri, salah satunya di bidang pemeliharaan keamanan masyarakat dan penegakan hukum.

Survei dirilis Senin (22/5/2023), responden dalam survei ini diberi pertanyaan terbuka mengenai kinerja polri. Adapun hasilnya di sektor pemeliharaan keamanan 73,9% responden menilai kerja polri baik.

Berikut hasilnya:

Pertanyaannya: 'Baik atau burukkah penilaian Anda terhadap Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat?'
Jawaban:
- Sangat baik: 7,8%
- Baik: 66,1%
- Buruk: 17,1%
- Sangat Buruk: 2,2%
- Tidak Tahu: 6,8%

Angka 73,9% itu didapat dari persentase penilaian sangat baik dijumlah dengan persentase penilaian baik.

Kemudian, di sektor penegakan hukum, 67,8% respon menilai kinerja Polri di sektor penegakan hukum baik. Hasilnya sebagai berikut:

Pertanyaannya: 'Baik atau burukkah penilaian Anda terhadap Polri dalam menegakkan hukum?'
Jawaban:
- Sangat baik: 4,2%
- Baik: 63,6
- Buruk: 20,8%
- Sangat Buruk: 2,6%
- Tidak Tahu: 8,7%

Angka 67,8% juga diperoleh dari jumlah persentase sangat baik dan baik. 4,2% ditambah 63,6% sama dengan 67,8%.

Litbang Kompas juga merilis survei citra Polri secara umum, hasilnya citra Polri terlihat semakin membaik dari sebelumnya yang sempat menurun. Pada survei Mei 2023 ini, 61,6 persen responden menilai positif citra Polri.

Hasil survei citra lembaga kepolisian pada Mei 2023:

- Baik: 61,6%
- Buruk: 29,1%
- Tidak tahu/tidak jawab: 9,4%.

Jika dilihat dari bagan survei, terlihat citra Polri mulai mengalami penurunan pada Juni 2022, kemudian Oktober 2022, dan Januari 2023. Penilaian citra buruk Polri terjadi mulai Oktober 2022 dan Januari 2023.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka yang diselenggarakan sejak 29 April hingga 10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of eror +-2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.