Cegah Lost Generation, Dinsos DKI Pastikan Balita Stunting Dapat Bansos

Cegah Lost Generation, Dinsos DKI Pastikan Balita Stunting Dapat Bansos

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 16 Mei 2023 21:36 WIB
Gedung Balai Kota DKI Jakarta
Balai Kota DKI Jakarta. (Foto: detikcom)
Jakarta -

Dinas Sosial DKI Jakarta memastikan setiap balita stunting yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) akan mendapatkan bantuan sosial (bansos). Intervensi diberikan pemerintah melalui pemberian bansos untuk menghadapi ancaman fenomena lost generation atau generasi hilang akibat stunting.

"Seluruh balita stunting yang ada dalam DTKS itu di Dinsos nya masuk dalam jaminan sosial. Jadi pasti dapat bansos kartu anak Jakarta," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari mengatakan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selatan (16/5/2023).

Premi menjelaskan Dinas Sosial akan menerima data balita stunting dari Dinas Kesehatan. Setelahnya, data tersebut akan dipadankan dengan DTKS. Sehingga, balita stunting yang masuk DTKS yang berhak menerima bansos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang belum masuk DTKS kita cek di lapangan dan akan kita daftarkan ke DTKS sehingga nanti dia bisa mendapatkan jaminan sosial, kartu anak Jakarta," jelasnya.

Dinas Sosial menyampaikan sinkronisasi data DTKS dengan Dinas Kesehatan sudah selesai. Saat ini pihaknya tengah melakukan verifikasi data melalui forum sanggahan untuk memastikan penerima bansos tepat sasaran.

ADVERTISEMENT

"Saat ini dalam proses melakukan musyawarah kelurahan untuk melakukan verifikasi terhadap data terutama penerima bansos, KJP, KJMU, untuk apakah mereka itu benar-benar adalah layak menerima bansos. Dan juga ini kan menindaklanjuti bahwa bansos itu harus tepat sasaran," terangnya.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya bicara soal Jakarta menghadapi ancaman fenomena lost generation atau generasi yang hilang, apabila pengentasan stunting tak dilakukan maksimal. Heru mengajak seluruh pihak berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut.

Hal itu disampaikan Heru Budi saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) ke-III PGRI DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, pada Jumat (5/5/2023). Heru awalnya menjelaskan, pengentasan stunting menjadikan alasannya mengangkat Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjadi Asisten Kesejahteraan Sekda DKI Jakarta.

"Bu Kepala Dinas Kesehatan kita angkat menjadi Asisten untuk permasalahan stunting. Jadi kalau kita tidak bersama-sama memperjuangkan itu bisa 10-15 tahun dari sekarang itu menjadi lost generation," kata Heru Budi.

Heru juga menilai sosok guru berperan memastikan peserta didik dalam kondisi sehat, sehingga dapat menerima pelajaran dengan baik. Menurutnya, peran tersebut tak bisa digantikan dengan teknologi canggih sekalipun.

"Guru tidak bisa digantikan dengan siapapun, oleh robot dan lain-lain. Karena pertemuan tatap muka tatap mata itu sangat penting. Kita lihat anak didik kita, apakah dia sehat, apakah kemampuannya sama," jelasnya.

Diketahui, Heru Budi Hartono memasang target penurunan angka stunting hingga kemiskinan ekstrem pada 2024. Heru menargetkan Jakarta terbebas dari kemiskinan ekstrem di tahun mendatang.

Hal itu disampaikan Heru Budi dalam kegiatan Forum Konsultasi Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (15/2).

Lebih lanjut Heru membeberkan Jakarta memiliki sejumlah program prioritas meliputi meliputi penanganan banjir, kemacetan, tata ruang, pengentasan stunting, hingga penanganan kemiskinan ekstrem. Selain menargetkan kemiskinan ekstrem nol persen, Heru menargetkan penurunan angka stunting di bawah 5%.

Simak juga 'Saat Stunting di Indonesia Kini Turun Menjadi 21,6%':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads