Hari Ulang Tahun Perpustakaan Nasional atau HUT Perpusnas diperingati pada tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Tahun ini merupakan peringatan ke-43 Hari Perpustakaan Nasional pada 17 Mei 2023, yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Buku Nasional.
Simak penjelasan sejarah Perpustakaan Nasional dan serba-serbi peringatannya ke-43 yang bertepatan pada tanggal 17 Mei 2023 berikut ini:
Sejarah Berdirinya Perpustakaan Nasional
Sejarah berdirinya Perpustakaan Nasional RI masih memiliki keterkaitan erat dengan Museum Nasional. Koleksi buku dan terbitan langka milik Perpusnas dahulunya merupakan koleksi hibah dari Perpustakaan Museum Nasional yang kala itu bernama Lembaga Kebudayaan Indonesia (hasil ubahan nama dari Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jauh sebelum itu, awal mula berdirinya Perpusnas RI sudah sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Berikut timeline sejarah berdirinya Perpusnas dari masa ke masa sebagaimana dilansir unggahan Instagram resmi Perpusnas (@perpusnas.go.id):
(1778) Perpustakaan milik Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen
Pada 24 April 1778 didirikan sebuah lembaga Ilmu Pengetahuan yang diberi nama Perpustakaan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Bangunan yang kini dikenal sebagai Museum Nasional itu berdiri semasa Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atas prakarsa Tuan J.C.M. Rademaker, ketua Raad van Indie (Dewan Hindia Belanda). Perpustakaan milik Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen itu menghimpun buku, majalah, peta, dokumen dan surat kabar lokal yang merupakan cikal bakal koleksi dari Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas RI).
(1913) Peraturan Pemerintah Hindia Belanda: Penyerahan Buku dari Penerbit
Salah satu hal penting terkait perpustakaan yang terjadi pada masa Hindia Belanda adalah dikeluarkannya suatu peraturan penyimpanan buku oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1913 yakni Staatsblad No. 7981 Tahun 1913 tentang Toezending van drukwerken aan het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Berdasarkan peraturan tersebut, penerbit wajib menyerahkan satu eksemplar dari segala sesuatu yang diterbitkan di Hindia Belanda pada perpustakaan. Pada masa kini, peraturan serupa dikenal dalam wujud Undang-Undang No. 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam yang menekankan salah satu fungsi Perpustakaan Nasional RI, yakni fungsi deposit.
(1923) Penganugerahan predikat 'Koninklijk' pada Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen
Perpustakaan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen merupakan perpustakaan khusus karena koleksinya bersifat khusus serta pemakaiannya terbatas pada peneliti. Perpustakaan ini mendapatkan predikat Koninklik pada tahun 1923 dari Pemerintah Belanda karena dianggap berhasil memajukan ilmu pengetahuan, khususnya bahasa, ilmu bumi dan antropologi di Hindia Belanda.
(1942-1945) Pendudukan Jepang: Ketiadaan Kegiatan Kepustakawanan
Pada masa pendudukan Jepang, sekitar tahun 1942 hingga 1945, tidak ada kegiatan kepustakawanan. Hal ini terjadi karena Jepang mengerahkan semua tenaga untuk keperluan mesin perang. Pada awal kekuasaannya, Jepang melarang peredaran buku berbahasa Belanda, Inggris dan bahasa Eropa lainnya.
(1948) Perpustakaan Lembaga Kebudayaan Indonesia: Perpustakaan Penyimpanan Terbitan PBB dan Perwakilannya
Setelah proklamasi kemerdekaan RI, pada tahun 1948, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjuk perpustakaan Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen sebagai perpustakaan penyimpanan untuk semua terbitan PBB dan perwakilan PBB dengan nama yang diubah menjadi Perpustakaan Lembaga Kebudayaan Indonesia.
(1949) Perpustakaan Negara Yogyakarta
Di antara tahun 1945 hingga 1949, pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta mendirikan Perpustakaan Negara Yogyakarta pada 17 Oktober 1949. Perpustakaan ini kemudian berubah nama menjadi Perpustakaan Negara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di tahun 1952, lalu berpindah lokasi dan kembali berganti nama menjadi Perpustakaan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di tahun 1978.
Pada tahun 2007 saat penetapannya sebagai Bangunan Cagar Budaya, perpustakaan ini menyandang nama Perpustakaan Nasional Provinsi D.1. Yogyakarta. Sejak tahun 2010, bangunan ini dinamai "Perpustakaan Daerah Unit Malioboro" atau lebih dikenal sebagai Jogja Library Center.
(1950) Berubah Nama Menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia
Mengutip dari Undip.ac.id, pada tahun 1950, nama perpustakaan milik Bataviaasche Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW) berubah menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia. Ini karena sudah diserahkan kepada Pemerintah RI dan namanya pun diubah menjadi museum pusat sehingga dikenal dengan perpustakaan umum pusat.
(1980) Beridirnya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Tak berhenti di situ nama tersebut terus mengalami pergantian hingga menjadi Museum Nasional. Sementara perpustakaan dikenal dengan nama Perpustakaan Museum Nasional yang kemudian digabung ke Pusat Pembinaan Perpustakaan pada tahun 1980. Akhirnya pada tahun 1989, terjadi perubahan kembali.
Pusat Pembinaan Perpustakaan disatukan menjadi bagian dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Perpusnas RI didirikan pada 17 Mei 1980 silam berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0164/0/1980 yang ditandatangani oleh Dr Daoed Joesoef, Menteri Pendidikan pada saat itu.
Peringatan HUT ke-43 Perpusnas 17 Mei 2023
Tahun ini merupakan peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-43 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Melansir akun resmi Perpusnas RI, diusung tema HUT Perpusnas 2023 yaitu "Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19".
Bersamaan dengan tema tersebut, Perpusnas juga merilis twibbon untuk memeriahkan Dirgahayu Perpustakaan Nasional RI. Berikut ini link akses Twibbon Hari Perpustakaan NAsional 2023 resmi Perpusnas RI:
Kamu juga bisa gunakan twibbon tersebut dan membagikannya di media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, hingga WhatsApp. Sebarluaskan pula dengan berbagai kata-kata atau caption ucapan Selamat Hari Perpustakaan Nasional 2023!
(wia/imk)