Sepuluh tahun menjalani profesi detektif partikelir di Eye Detective Indonesia, Jessica memiliki segudang alasan untuk tetap bertahan menjalani pekerjaan dengan risiko yang besar ini. Ia mengungkapkan, sebagian besar kasus yang ditanganinya adalah masalah perselingkuhan. Meski enggan menyebutkan siapa saja yang pernah menggunakan jasanya, ia mengatakan bahwa dia memiliki klien dari berbagai latar belakang.
"Bisa kita sebut, menengah ke atas lah ya. Karena memang, dari artis ada, pejabat juga ada, dan juga rata-rata pengusaha-pengusaha swasta, banyak," ungkap Jessica dalam Sosok detikcom Senin (15/5/2023).
Rata-rata mereka menginginkan bantuan dari Jessica untuk membuktikan apakah pasangan mereka setia atau tidak, meski kadang kala pasangan mereka belum terikat oleh perkawinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, permintaan klien untuk masalah perselingkuhan memiliki pola serupa. Jessica mengungkapkan ada masa ketika banyak dari mereka datang dengan masalah yang sama.
"Dalam satu tahun investigasi, biasanya kita ada musim-musimnya ya. Jadi misalnya awal-awal tahun, atau akhir-akhir tahun. Itu kita sebutnya sebagai high season. Karena tingginya permintaan untuk kasus perselingkuhan, gitu kan. Tapi biasanya masuk-masuk bulan Ramadan, bulan puasa, gitu, itu saya juga nggak tahu entah kenapa demand-nya menurun," terang Jessica.
Demi memuaskan klien, Jessica harus dapat memberikan bukti empiris. Tidak sekadar foto dan video sederhana, agar menjadi bukti kuat, gambar-gambar rekaman harus memperlihatkan posisi tempat diambilnya bukti itu.
"Jadi misalnya ada satu kasus yang pertama kali itu, perselingkuhan ya, perselingkuhannya itu masuk ke apartemen. Nah, di situ memang misinya, targetnya adalah, kita harus dapetin posisi mereka itu di apartemen, bareng," ungkapnya.
Sebagai seorang detektif bayaran yang sudah berpengalaman, ia masih saja menemukan kasus yang membuatnya tercengang. Ia mengungkapkan, ada sebuah kasus yang menurutnya menarik; perselingkuhan yang tersistem.
"Dan dari investigasi itu, ditemukan bahwa perselingkuhan suaminya itu diatur dan di-supply oleh teman-teman sesama jajaran direksi ini. Jadi suaminya selingkuh ternyata mobilnya difasilitasi oleh si A, apartemen difasilitasi oleh si B, perempuannya difasilitasi oleh si C, jadi memang sudah diset seperti itu. Karena, supaya kita sama-sama pegang kartu AS masing-masing di sana. Jadi, ketika salah satu tidak melakukan itu, dianggapnya musuh," terang Jessica.
Ada pesan reflektif yang diperoleh Jessica selama bekerja menjadi detektif swasta. menurutnya, makin dalam dirinya memasuki ruang privat orang lain, makin berubahlah sikapnya dalam memaknai kehidupan.
"Karena banyak sekali hal yang sudah saya lihat, banyak sekali hal yang sudah saya ketahui, banyak sekali manusia yang aneh-aneh lah. Gitu kan. Manusia itu, wah, luar biasa sih. Luar biasa," tutupnya.