Viral Guru SMPN 3 Parepare Desak Kepsek Dimutasi, Ini 7 Hal Diketahui

Viral Guru SMPN 3 Parepare Desak Kepsek Dimutasi, Ini 7 Hal Diketahui

Muhclis Abduh - detikNews
Minggu, 14 Mei 2023 20:24 WIB
Video viral guru-guru SMPN 3 Parepare nangis histeris meminta kepsek dimutasi karena arogan.
Tangkapan layar video viral guru-guru SMPN 3 Parepare nangis histeris meminta kepsek dimutasi karena arogan. (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta -

Beredar video guru-guru SMPN 3 Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menangis histeris di sekolah. Dalam video yang sempat viral di media sosial itu diketahui, para guru menangis karena kecewa dengan kepala sekolah (kepsek) yang dinilai arogan hingga minta kepsek dimutasi.

Simak hal-hal yang diketahui seputar viralnya video tentang para guru SMPN 3 Parepare menangis histeris minta kepsek dimutasi berikut ini:

1. Viral Guru SMPN 3 Parepare Nangis Histeris

Dalam video viral di media sosial yang dilihat detikSulsel, Jumat (12/5/2023) terlihat sejumlah guru perempuan menangis histeris di ruang guru. Guru yang lain kemudian berusaha menenangkan rekan mereka sesama guru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdengar suara dari guru mengungkapkan kekecewaan mereka dan meminta rekannya tetap tenang. Mereka juga mengaku kecewa karena kadis pendidikan tidak berpihak kepada mereka.

"Jangan ki terpecah sayang, ayok kita ke DPRD. Kita kecewa dengan kadis hari ini. Kadis tidak berpihak kepada kita," kata salah satu guru yang merekam kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

Para siswa yang ikut menyaksikan kejadian ini tampak bingung dan penasaran. Mereka berkumpul di depan ruang guru dan mencoba mencari tahu kejadian apa yang sedang terjadi.

2. Para Guru dan Kepsek Sempat Terlibat Cekcok

Dilansir detikSulsel, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Arifuddin Idris mengatakan kejadian guru menangis histeris tersebut terjadi di SMPN 3 Parepare pada Senin (8/5/2023) lalu. Kata Arifuddin, saat itu para guru dan kepsek terlibat cekcok.

"Beberapa guru merasa tidak nyaman dengan kepala sekolah karena banyak memang mungkin ada yang salah komunikasi antara sekelompok guru yang dominan dengan Kepsek," ungkap Arifuddin kepada detikSulsel, Jumat (12/5/2023).

3. Pihak Guru dan Kepsek Sempat Dimediasi

Arifuddin mengaku telah datang ke sekolah tersebut untuk melakukan mediasi antara kedua belah pihak. Namun para guru mendesak agar kepala SMPN 3 Parepare atas nama Hartono dimutasi.

"Itu kami mau mediasi, namun guru tampaknya mau ada keputusan hari itu juga bahwa Pak Hartono ini dipindahkan," ujar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Parepare Arifuddin Idris, dilansir detikSulsel, Jumat (12/5/2023).

Merasa keinginan mereka tak terwujud, para guru itu lantas kecewa dan menangis. Menurut Arifuddin, kejadian tersebut setelah dia telah meninggalkan sekolah.

"Ketika mediasi, mereka kecewa sebab permintaan mereka (memindahkan kepsek tidak terpenuhi) bahkan mereka ancam mogok mengajar," jelasnya.

4. Guru Petisi Kepsek Dimutasi karena Arogan

Arifuddin Idris mengungkap para guru SMPN 3 Parepare itu sebelumnya sempat mengirimkan surat pernyataan atau petisi. Isi petisi tersebut meminta kepala sekolah (kepsek) mereka dimutasi karena arogan dan tidak menghargai bawahan.

"Mereka kirim (petisi) hari Kamis lalu tetapi saya baru tahu itu Jumat lalu," ungkap Arifuddin kepada detikSulsel, Jumat (12/5/2023).

Setelah mengetahui adanya penolakan dari para guru yang dipimpin oleh Hartono selaku kepsek, Arifuddin kemudian menjadwalkan pertemuan pada Senin (9/5/2023) lalu. Harapannya, masalah ini bisa diselesaikan dengan mediasi.

"Katanya ini sudah lama (keluhan terhadap kepsek) tetapi yang saya sesalkan mengapa tidak pernah mereka lapor ke pengawas atau kepala bidang tetapi puncaknya mereka melapor dan ada tanda tangan (petisi meminta kepsek diberhentikan)" ujarnya.

Arifuddin memaparkan, para guru di dalam suratnya menyampaikan beberapa hal terkait sikap dan keputusan kepsek yang dinilai tidak tepat. Sehingga membuat sekelompok guru tak nyaman.

"Iya (dianggap kasar) selain itu memang saya lihat dia tegas tetapi kaku dan saya sampaikan ini kesalahan fatal. Misalnya hari libur tetapi Pak Hartono tidak meliburkan gurunya," papar Arifuddin.

Simak pernyataan kepala sekolah di halaman selanjutnya

5. Kepala SMPN 3 Parepare Diperiksa

Arifuddin memastikan kepala SMPN 3 Parepare bernama Hartono itu akan diperiksa bersama dengan para guru. Dia menjelaskan proses ini merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum mengambil keputusan.

"Tadi ada RDP juga terkait kejadian ini. Kami sampaikan kami sementara bekerja untuk memproses kasus ini bersama dengan BKPSDM," jelasnya.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Parepare memaparkan, setelah melakukan proses klarifikasi dengan kedua pihak, maka selanjutnya keputusan akan diserahkan kepada walikota. Arifuddin menilai kasus ini akan segera mendapatkan keputusan.

"Semoga minggu depan sudah ada petunjuk pimpinan setelah proses ini berjalan," katanya.

6. Kepala SMPN 3 Parepare Akui Ada Polemik

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Parepare Hartono tak menampik adanya polemik antara dirinya dan para guru. Namun dia menegaskan sudah dilakukan mediasi dan tak ada masalah lagi.

"Kami sudah komunikasi dua arah antara guru dan saya selaku kepsek. Saya bingung setelah mediasi ada polemik lagi di ruang guru, ada teman guru yang menangis, mungkin gejolak ini baru terluapkan," bebernya seperti dilansir detikSulsel, Jumat (12/5/2023).

7. Kepala SMPN 3 Parepare Meminta Maaf

Lebih lanjut, Kepala SMPN 3 Parepare Hartono meminta maaf terkait polemik yang terjadi antara dia dan guru. Dia mengaku salah dan khilaf.

"Kami memohon maaf kepada teman-teman guru. Kalau selama ini gaya komunikasi, gaya kepemimpinan kami dianggap keliru," ungkap Hartono.

Dia pun meminta kepada para guru SMPN 3 Parepare agar bisa kembali fokus mengajar. Sehingga para siswa tak terganggu dengan polemik tersebut.

"Saya mengajak teman-teman membangun sekolah ini kembali," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads