Terima Aduan Andre Rosiade, Polri Buru Penambang Emas Ilegal di Sumbar

Terima Aduan Andre Rosiade, Polri Buru Penambang Emas Ilegal di Sumbar

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Minggu, 14 Mei 2023 09:02 WIB
Terima Aduan Andre Rosiade, Polri Buru Penambang Emas Ilegal di Sumbar (dok Istimewa)
Foto: Terima Aduan Andre Rosiade, Polri Buru Penambang Emas Ilegal di Sumbar (dok Istimewa)
Jakarta -

Tim gabungan yang terdiri dari Bareskrim Mabes Polri, Ditkrimsus Polda Sumatera Barat (Sumbar), Polres Pasaman Barat dan Polsek Talamau menggerebek tambang emas ilegal di Jorong Tombang, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat. Penggerebekan ini merupakan tindak lanjut atas informasi adanya tambang emas ilegal yang disampaikan Anggota DPR RI asal Sumbar.

Tim yang dipimpin Kasubdit II Dittipidter Bareskrim Mabes Polri Kombes Pol Mohammad Irhamni bergerak dari Simpang Empat Pasbar menuju lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, dan tiba pada pukul 15.00 WIB Sabtu (13/5). Namun sayangnya, kedatangan tim diduga bocor atau telah diketahui para pelaku tambang ilegal sehingga tidak ada satu pun orang yang ditemukan di lokasi.

"Ke lokasi sekitar enam jam perjalanan darat, dari naik motor, jalan kaki dan melintasi aliran sungai. Medannya sangat ekstrem dan berbahaya," kata Irhamni dalam keterangan tertulis, Minggu (14/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irhamni mengungkapkan, saat tim tiba di lokasi, yang ditemukan hanyalah lokasi penambangan yang baru ditinggalkan pelaku. Bahkan, lanjutnya, dari sisa-sisa pasir tambang yang dicek aparat, masih ditemukan butiran emas yang dibiarkan pelaku yang kabur. Setidaknya, ditemukan sekitar 29 pondok kayu yang digunakan untuk penambang liar bekerja atau beristirahat.

Selain itu, kata Irhamni, petugas juga membawa sisa bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang digunakan pelaku untuk mengoperasikan alat berat. Sejumlah alat berat juga disegel petugas.

ADVERTISEMENT

"Kita turun berdasarkan informasi pak Andre Rosiade ke Kapolri. Kami turun baik dari Mabes, Polda Sumbar, Polres Pasbar sampai Polsek Talamau. Dengan rute yang sangat susah, kawasan hutan lindung, ditemukan 29 pondok dan tempat-tempat pekerja sama mesin-mesin. Semua sudah disita," katanya.

Irhamni mengatakan, tim turun ke lapangan pascainformasi yang disampaikan Andre Rosiade kepada Kapolda Sumbar dan juga Kapolri. Sayangnya, lanjut Irhamni, para pekerja sudah tidak ada di lokasi atau sudah kabur.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Irhamni menduga para pemilik atau pelaku sudah memiliki sistem yang sistematis. Seperti membangun pintu pantau yang dibangun beberapa unit di pintu-pintu masuk, yang bisa mendeteksi adanya orang yang datang selain mereka.

"Mungkin dari jauh kelihatan saat kita datang dan mereka kabur. Posisi lokasi di atas gunung di arah aliran sungai, pintu masuk terbatas. Mereka sudah kabur. Tidak ada pelaku yang diamankan. Kami pastikan, lokasi baru ditinggalkan dan mereka tahu dari pos pantau orang. Jalur masuk juga tidak banyak," tutur Irhamni.

Kendati tak menangkap satu orang pun, Irhamni mengungkapkan, Polri tetap menindaklanjuti masalah tambang ilegal. Tim akan terus mengejar pelaku tambang sampai penyuplai BBM.

"Kami dari Mabes Polri bersama Polda dan Polres-Polres di Sumbar akan terus bergerak mencari pelaku. Juga akan terus dilakukan penertiban untuk memastikan tidak ada lagi tambang-tambang yang meresahkan dan merusak alam. Ini adalah perintah Kapolri dan Kapolda Sumbar," tegasnya.

Sementara, Andre Rosiade mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang telah mengatensi informasi yang diberikannya beberapa waktu lalu. Bahkan, kata Andre, langsung meminta Bareskrim dan Polda Sumbar turun ke lokasi.

"Alhamdulillah, terima kasih pak Kapolri dan Kapolda. Sudah turunkan tim gabungan ke lokasi. Meski hari ini belum ada yang tertangkap, kami yakin para pelaku akan terus diburu," kata Andre Rosiade.

Sebagai informasi, Andre Rosiade sebelumnya kembali meminta Kapolri dan Kapolda Sumbar mengatensi dan langsung memberantas aktivitas tambang emas ilegal di Pasaman Barat. Menurutnya, tambang ilegal yang menggunakan alat berat berupa ekskavator dan sejenisnya kembali ditemukan marak di Kecamatan Talamau, Pasbar.

"Kami kembali mendapatkan banyak laporan terkait aktivitas tambang ilegal yang membahayakan masyarakat dan merusak lingkungan. Semakin hari laporan semakin banyak ke kami. Artinya, apapat yang ada di sana, mulai dari Kapolsek dan Kapolres belum menindaklanjutinya. Karena itu hari ini kami menghubungi Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono," kata Andre Rosiade.

Halaman 2 dari 2
(mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads