Penyelidikan Kasus Proyek Toilet Rp 96,8 M di Bekasi di KPK Hampir Rampung

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 11 Mei 2023 14:13 WIB
Gedung KPK (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata tengah mengusut pembangunan water closet (WC) atau toilet sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang viral karena menelan biaya hingga Rp 96,8 miliar. KPK menyebut penyelidikan sudah hampir selesai.

"Ini sudah menuju final ya, itu masih penyelidikan, tapi sudah mendekati final," kata Plt Deputi Penindakan KPK Asep Guntur seperti dikutip, Kamis (11/5/2023).

Asep mengungkap alasan penyelidikan pembangunan toilet mewah ini berjalan lama. Asep menyebut hal itu karena KPK harus mengusut satu per satu dari total 488 WC yang akan dibangun.

"Jadi, memang kita yang menjadi sedikit tantangan bagi kita adalah bagaimana menentukan dari 488 itu kan tidak sedikit, dan ini satu Bekasi ya, luas gitu. Kalau misalkan satu hari dapat lima itu bisa berapa gitu kan, ininya," kata Asep.

"Jadi, kita waktunya ini agak panjang itu dalam rangka melakukan penilaian terhadap masing-masing objek yang ada 488 WC, seperti itu," imbuhnya.

Asep mengatakan pihaknya sudah memanggil beberapa orang terkait hal ini. KPK, kata Asep, akan berkoordinasi dengan auditor terkait pembangunan toilet yang nilainya puluhan miliar itu.

"Kalau di lidik sih sudah (diperiksa), kemudian ini kan juga sudah pada tahap kita mencoba koordinasi dengan auditor atau pihak yang menghitung untuk mencoba berapa sih atau apa yang kira-kira tidak sesuai, seperti itu," ujarnya.


Viral Pembangunan Toilet Rp 96,8 M

Pembangunan WC atau toilet sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, viral karena menelan biaya hingga Rp 196 juta untuk 1 toilet. Total akan dibangun 488 toilet dengan anggaran total Rp 96,8 miliar.

Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro, memberikan penjelasan terkait ramainya proyek toilet 'mewah' yang akan dibangun di sejumlah sekolah. Menurutnya, biaya Rp 196 juta itu sudah termasuk pajak dan keuntungan bagi kontraktor.

"Pajak itu 12 persen dikurangi dengan ketentuan dari APBD itu kan ada keuntungan kontraktor 10 sampai 15 persen, kalau dari situ harganya yang total untuk pembangunan itu Rp 147 juta kalau tanpa pajak dan lain," kata Benny, kepada wartawan, Selasa (15/12/2020).

Benny mengatakan toilet yang akan dibangun dengan biaya ratusan juta itu bukan sembarang toilet. Nantinya, kata dia, toilet itu akan dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang sebagai persiapan untuk gelaran sekolah tatap muka di tengah adaptasi kebiasaan baru saat pendemi Corona.

"Ulasannya bukan hanya sekadar toilet ini, luasannya ada biofilter, ada septic tank, ada toren, ada wastafel. Kita menerapkan bangunan ini juga terdesain, desainnya itu terpisah dari bangunan utama. Kenapa? Karena persyaratan kesehatan itu harus agak jauh dari ruang aktifitas," katanya.

Selengkapnya halaman selanjutnya.




(yld/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork