Puan Bawa Pesan AIPA di KTT ASEAN, Singgung Ekonomi Hijau & Perdamaian

Puan Bawa Pesan AIPA di KTT ASEAN, Singgung Ekonomi Hijau & Perdamaian

Sukma Nur Fitriana - detikNews
Rabu, 10 Mei 2023 15:17 WIB
Puan Maharani
Foto: Puan Maharani
Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pesan dari ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi ke-42 yang digelar di Labuan Bajo, NTT. Pesan yang Puan bawa dari AIPA sebagai forum parlemen negara-negara Asia Tenggara tersebut mulai dari soal ekonomi hijau hingga perdamaian.

AIPA Message disampaikan Puan di ASEAN-AIPA Leaders Interface Meeting. Kegiatan ini merupakan sesi pleno di KTT ASEAN antara para pimpinan pemerintahan dan pimpinan negara-negara Asia Tenggara.

Sebelumnya, di hadapan 11 pimpinan negara Asia Tenggara dan anggota AIPA, Puan menjelaskan tema yang diangkat dalam AIPA Massage atau pesan AIPA adalah 'Responsive Parliaments for A Stable and Prosperous ASEAN' atau 'Parlemen yang Responsif untuk ASEAN yang Stabil dan Sejahtera'. Hal ini sejalan dengan tema KTT ASEAN 2023 yang mengusung tema 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam perspektif kami sebagai parlemen, tema ini tidak hanya menjadi pedoman utama dalam membahas berbagai isu di kawasan, namun hasil diskusi diharapkan dapat menjadi masukan yang strategis dalam memperkuat upaya pemerintah untuk mewujudkan ASEAN yang terus berlanjut menjadi relevan," kata Puan dalam keterangannya, Rabu (10/5/2023).

"Sekaligus meraup berbagai keuntungan dari potensi pertumbuhan ekonominya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, ASEAN-AIPA Leaders Interface Meeting digelar di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, hari ini. Acara pun dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan Ketua ASEAN tahun ini.

Lebih lanjut, Puan memaparkan rekomendasi dalam AIPA Massage. Pesan pertama adalah agar negara-negara Asia Tenggara menjaga perdamaian, kesatuan, sentralitas dan vitalitas ASEAN sebagai faktor yang menjamin perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di kawasan.

"Kedua untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan di kawasan, untuk meningkatkan kemampuan tanggap ketahanan ASEAN sambil berfokus pada ketahanan energi dan pangan dalam konteks kawasan dan komunitas global yang dinamis," terang Puan.

Pesan AIPA ketiga yang disampaikan Puan adalah agar negara-negara Asia Tenggara terus mempromosikan ekonomi atau investasi hijau. Tak hanya itu, negara-negara Asia Tenggara juga diharap mendorong keseimbangan berkelanjutan sesuai dengan kesepakatan dan kebijakan hukum di ASEAN.

Selanjutnya, pesan AIPA yang keempat adalah mengenai peningkatan efisiensi operasional mekanisme ASEAN dan mitranya, termasuk AIPA.

"Kelima, mendorong inovasi, transfer, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan," ujar Puan.

Ia berharap AIPA Message dapat memberikan peluang yang baik bagi para pemimpin negara ASEAN untuk bertukar pandangan dan gagasan mengenai isu-isu yang berdampak pada kawasan. Sebab menurutnya pertemuan ASEAN-AIPA Leaders Interface adalah suatu kegiatan penting karena bertujuan untuk membahas berbagai cara untuk ASEAN dapat meningkatkan perannya dan memperkuat kerja sama dengan para mitranya.

"Sekaligus meningkatkan posisinya sebagai pemain kunci dalam komunitas regional dan global," terang Puan.

"Juga akan memberikan kesempatan bagi para pemimpin untuk membahas upaya yang sedang berlangsung untuk meningkatkan integrasi regional, termasuk implementasi ASEAN Community Vision 2025," sambungnya.

Sebagai Presiden AIPA 2023, Puan menginginkan proses pembangunan ASEAN Community mengambil tanggung jawab penuh serta menjadikan sentralitas dan netralitas ASEAN sebagai satu-satunya prinsip panduan untuk mempromosikan keharmonisan regional. Ia juga ingin agar negara-negara Asia Tenggara dapat hidup berdampingan secara damai demi kemakmuran bersama.

"Dalam rangka mencapai tiga pilar responsif, stabil dan sejahtera, kami Parlemen Anggota AIPA, juga harus membangun sinergi dan bekerja bahu-membahu dengan pemerintah kita masing-masing," ucap Puan.

Puan menambahkan pemerintah tidak dapat dan tidak boleh bekerja sendiri dalam menjawab tantangan kompleks yang dihadapi bangsa dan rakyat. Ia menilai AIPA punya peranan penting dan konstruktif dalam meningkatkan diplomasi parlementer serta dalam mendukung ASEAN untuk menjadi pusat pertumbuhan dan ketahanan yang lebih kuat.

"Dukungan legislatif dalam mendorong pemerintah mengambil keputusan yang tepat dan cepat diperlukan sebagai upaya menanggapi perkembangan dan tantangan yang dihadapi kawasan," paparnya.

Dalam ASEAN-AIPA Interface Meeting, Puan juga menyinggung soal krisis kemanusiaan di Myanmar. Ia mengatakan ASEAN harus mempertahankan mekanisme yang terbuka dan inklusif untuk pembangunan perdamaian dan pencegahan konflik. Ia juga ingin ASEAN tetap menjadi kekuatan yang andal dan kuat untuk mengatasi tantangan perdamaian serta keamanan di kawasan dan sekitarnya.

"Terkait hal ini, kami Parlemen Anggota AIPA berkomitmen untuk bekerja sama dengan cabang eksekutif ASEAN untuk memulihkan perdamaian dan demokrasi di Myanmar," tegasnya.

Puan turut menyinggung kemakmuran bagi semua masyarakat Asia Tenggara. Ia menyebut tidak boleh ada diskriminasi dalam bentuk apapun di kawasan apalagi negara-negara anggota ASEAN telah bekerja secara kolektif untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Parlemen Anggota AIPA dapat membantu mengadvokasi kebijakan yang mempromosikan penyempitan kesenjangan pembangunan, pertumbuhan inklusif, ketahanan regional dan pembangunan berkelanjutan, sehingga menciptakan kemakmuran dan keadilan di Asia Tenggara," jelasnya.

"Penting untuk mencapai pertumbuhan sosio-ekonomi yang inklusif agar kita dapat menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth yang tidak meninggalkan siapa pun," sambung Puan.

Puan turut menyebut ASEAN-AIPA Interface Meeting kali ini cukup istimewa karena ASEAN menyambut Timor Leste sebagai anggota baru. Ia menyambut keanggotaan Timor Leste di ASEAN dan AIPA.

"Tahun ini, kami berharap ASEAN di bawah kepresidenan Indonesia dapat memperkuat upaya yang ada untuk memastikan kawasan yang lebih stabil dan sejahtera," kata Puan.

Sementara itu, Presiden Jokowi yang bertindak sebagai ketua KTT ASEAN ke-42 mengucapkan terima kasih kepada seluruh parlemen di Asia Tenggara yang turut berkontribusi membantu pemerintah negara-negara ASEAN. Khususnya dalam kebijakan di masa darurat pandemi COVID-19 sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat.

"Dalam jangka panjang peran parlemen juga sangat dibutuhkan dalam menyusun agenda ASEAN tahun 2045. Kita harus memastikan ASEAN mampu tanggap dan resilience menghadapi tantangan sehingga menjadi pusat pertumbuhan dan menjadi kawasan yang aman, stabil dan demokratis," kata Jokowi.

"Kolaborasi pemerintah dan parlemen harus diperkuat untuk menjaga dan memperkokoh stabilitas politik dan demokratis guna menjadikan ASEAN Epicentrum of Growth," tutupnya.

(fhs/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads