Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan kekuatan gempa yang mengguncang Sumur, Banten, yang semula disebut bermagnitudo 5,4 menjadi 5,2. BMKG menyebut gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat sesar aktif.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,49Β° LS ; 104,84Β° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 km arah barat laut Sumur, Banten, pada kedalaman 10 km," Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," lanjutnya.
Dia menjelaskan bahwa gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Pandeglang dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), di daerah Sukabumi, Lebak, Serang, Cilegon dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Sedangkan di daerah Tangerang Selatan dan Bogor dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Daryono mengatakan belum ada gempa susulan. Hal ini didasari monitoring BMKG hingga pukul 11.40 WIB.
"Hingga pukul 11.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat tetap tenang. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan retak yang disebabkan oleh gempa.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," tuturnya.
Simak Video 'Gempa M 5,4 Guncang Perairan Banten Terasa hingga Jakarta':