Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung ke Presiden Jokowi soal Kementerian PPN/Bappenas yang dianggap kerap menawarkan janji surga. Membalas Luhut, loyalis dari Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Syaifullah Tamliha, pun memamerkan tugas tambahan Suharso di kabinet Jokowi.
Tamliha enggan memberikan penilaiannya atas kinerja Suharso di kabinet. Namun, sebutnya, Suharso justru mendapat tugas tambahan sebagai Ketua Harian SDGs usai tak lagi menjabat ketua umum (ketum) PPP.
"Saya tidak punya kewenangan untuk menilai kinerja para menteri di kabinet Jokowi. Yang bisa menilai kinerja menteri adalah Presiden. Yang saya ketahui, Presiden justru memberikan tambahan kerjaan Ketua Harian SDGs (kepada Suharso) setelah tidak lagi menjabat Ketum PPP," kata Tamliha kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tamliha, SDGs memiliki makna keberlanjutan pembangunan. Dengan kata lain, lanjut dia, para menteri dari PPP memiliki kinerja yang baik di pemerintahan Jokowi.
"SDGs kan punya makna keberlanjutan pembangunan, publik tentu menduga kinerja para menteri dari PPP kan baik. Entahlah penilaian presiden yang memiliki hak prerogatif terhadap para menterinya."
Sebelumnya diberitakan, Luhut menyinggung Kementerian PPN/Bappenas yang dianggap menawarkan janji surga. Luhut menganggap Bappenas mengumbar janji soal kemakmuran, padahal yang terpenting cara untuk mewujudkannya.
"Makanya Bappenas itu saya koreksi juga ke bapak Presiden (Joko Widodo). Pak itu sudah janji surga, keadilan kemakmuran, itu terus bahasanya. Tapi how we do it? How do we execute? itu yang menurut saya lebih penting," katanya dalam Seminar yang diselenggarakan Ikatan Alumni ITB angkatan 1978 di The Westin, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (10/5).
Dalam kesempatan itu, Luhut juga meminta sosok pengganti Jokowi fokus melanjutkan program hilirisasi. Ia berharap pembicaraan soal politik dikurangi.
"Ini (hilirisasi) nggak akan selesai sampai 2040, jadi siapa pun presiden yang akan datang, lu kerjain ini aja deh, nggak usah banyak omong," ujarnya.
Luhut menegaskan penting bagi Indonesia agar mengeksekusi dan mengkombinasikan hilirisasi nikel, bauksit, hingga tembaga. Dengan hilirisasi, Luhut berharap produk tersebut memberikan nilai tambah dan memberi kesejahteraan bagi Indonesia.
Tonton juga Video: Kepala Bappenas: Hindari Middle Income Trap, Ekonomi RI Harus Tumbuh 6%