Seorang warga menceritakan peristiwa siswi SMP inisial NS (16) disayat di lehernya oleh anak inisial BS (16) di Halte TransJakarta CSW, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel). Menurut warga, peristiwa sayatan itu terjadi di depan kedai kopi yang berada di halte.
"Iya benar, kejadiannya di depan kedai kopi itu, persis di samping indomaret point coffee. Siang sekitar jam 12.30 WIB siang. Korban itu katanya lagi antre beli kopi itu," ujar saksi mata bernama Mulyadi (35) saat ditemui di lokasi, Rabu (10/5/2023).
Saat kejadian, Mulyadi mengatakan sedang membersihkan kaca di sepanjang halte CSW pada lantai 2. Lalu, ia terkejut mendengar suara keramaian di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagi ngelap kaca tiba-tiba kok rame-rame ada apa. Pas saya liat ke lokasi korban udah bercucuran darah," ujarnya.
Saat korban sedang mengalami pendarahan, Mulyadi mengatakan saksi di sekitar haltetidak langsung memberikan pertolongan pertama. Menurutnya, mereka tidak cukup berani karena luka korban yang cukup dalam.
"Jadi orang-orang yang ngelihat tuh pada bingung mau diapain korbannya. Kayaknya pada enggak berani soalnya lukanya parah. Jujur saya juga enggak berani sih keliatannya emang parah lukanya," tuturnya.
Mulyadi menuturkan saat mengalami pendarahan, korban menangis sejadi-jadinya. Ia melihat korban terduduk dengan darah yang keluar dari lehernya.
"Saya liat dia (korban) nangis kenceng sambil duduk. Darahnya juga mulai bercucuran," tuturnya.
Tak lama kemudian, Mulyadi menuturkan korban didatangi petugas untuk dibawa ke ruang serba guna dan dibantu juga oleh beberapa saksi mata. Dengan harapan, luka sayatan itu tidak terkena kotoran.
"Enggak lama kemudian ada petugas dateng bawa korban ke ruang serba guna bareng saksi mata, katanya biar lukanya enggak kena kotoran debu," tuturnya.
Pedagang kopi di tempat kejadian tersebut, Echa (24) membenarkan kejadian tersebut. Namun, saat kejadian tersebut ia sedang tidak di TKP.
"Iya bener kejadiannya di sini. Cuman pas itu saya lagi enggak di TKP soalnya lagi bukan shift saya," ujarnya.
Echa membenarkan jika pisau lipat milik kedai kopi digunakan pelaku untuk menyayat korban. Ia mengatakan pisau lipat itu biasa dipakai untuk keperluan dagangannya.
"Iya bener pisaunya punya kita. Emang biasa kita pakai," tutur Echa.
Tonton juga Video: Balita Dilempari Piring-Disayat Pisau oleh Ibu Kandung di Tasikmalaya