Kemacetan yang kerap terjadi di Jakarta hampir setiap hari membuat warga pusing tujuh keliling. Warga menyerah dengan kemacetan Ibu Kota.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (9/5/2023), pukul 08.47 WIB, kemacetan terjadi mulai dari sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata hingga kawasan Tugu Pancoran.
Para pengendara pun terdengar saling adu klakson. Kemacetan juga terjadi dipicu kendaraan yang masuk dan keluar perkantoran atau jalan lain di sekitar Jalan Raya Pasar Minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, arus lalu lintas dari Pancoran menuju Pasar Minggu terpantau lancar. Salah satu warga, Safira (27), mengaku lelah harus menghadapi macet parah setiap hari.
"Udah nyerah banget sama jalanan Jakarta, jam-jam pergi sama pulang kerja itu luar biasa capeknya. Lama-lama tua di jalan, terlalu banyak makan waktu," ujar Safira di Pancoran.
![]() |
Safira mengatakan jalanan Jakarta semakin macet ketika hujan. Dia mengatakan waktu tempuh bisa dua kali lebih lama.
Safira mengatakan dirinya tinggal di Lenteng Agung, Jaksel. Dia hendak bekerja ke sekitar Casablanca, Jaksel.
Setiap hari, Safira mengaku harus menempuh jarak sekitar 15 Km selama satu jam. Safira mengaku sudah tidak bisa berkomentar apapun tentang jalanan Jakarta.
"Apalagi kalau abis hujan, udah itu mah maut banget jalanannya. Jarak dekat aja bisa yang biasanya bisa ditempuh 30 menit, ini bisa sampai satu jam. Parah banget dah, udah nggak bisa banyak komentar lagi soal jalanan Jakarta," katanya.
Warga lain, Yuni (25), mengaku lebih memilih menggunakan bus TransJakarta. Dia mengatakan lebih baik kena macet di dalam bus karena tidak kena panas ataupun khawatir kehujanan.
"Sama saja sebenarnya naik motor atau TransJ. Tapi ya kalau TransJ kan nggak perlu panas-panasan," ujarnya.
Kemacetan juga terjadi di Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Semanggi dan Tendean. Antrean kendaraan terlihat sejak flyover Pancoran dari arah Jalan MT Haryono.
Salah satu pengguna bus TransJakarta, Rani (24), mengaku lelah harus menghadapi macet setiap hari. Dia mengaku akan memilih WFH jika kantornya memperbolehkan hal tersebut.
Lihat juga Video 'Jakarta Macet, Jokowi: Terlambat 30 Tahun Bangun Transportasi Publik':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
"Macet banget sudah kayak pemandangan sehari-hari di dalam TJ, kalau bisa WFH pasti milih WFH ini, capek macet-macetan terus," kata Rani.
Rani mengaku sedih kantor tempatnya bekerja belum memperbolehkan sistem bekerja WFH. Dia menuturkan dirinya harus bekerja secara langsung di kantor.
"Kerjaanku nggak bisa WFH sih, makanya kesel juga, coba kalau semua kantor diatur pola separuh WFH sama WFO, bisa ngurangin macet tuh," ujarnya.
![]() |
Pengguna bus TransJakarta lainnya, Lili (25), juga mengaku lelah dengan kemacetan di Jalan Gatot Subroto. Dia bersyukur kantornya memperbolehkan untuk WFH walau hanya sesekali.
"Nggak semuanya boleh WFH sih, tapi kadang kalau aku minta izin WFH dikasih, coba bisa WFH terus, enak banget nih. Jadinya lebih banyak waktu buat ngerjain kerjaan. Kalau kayak gini kan habis buat di jalan karena macet-macet ini," kata Lili.
"Kemarin aku WFH, besok mau minta izin WFH lagi deh, capek macet kayak gini," tambahnya.
Tak hanya di Pancoran dan Jalan Gatot Subroto, kemacetan juga terjadi di Jalan Mampang Prapatan Raya arah KUningan. Antrean kendaraan terlihat terjadi dari Jalan Hj Tutty Alawiyah hingga Jalan Mampang Prapatan Raya arah Kuningan.
Tampak sejumlah petugas kepolisian mengatur lalu lintas di persimpangan. Sementara, lalin dari Mampang Prapatan arah Ragunan terpantau lancar.
Seorang warga, Astika Hanum (25), mengatakan kemacetan bukan hal baru di Jalan Mampang Prapatan Raya. Namun, dia mengatakan kemacetan makin parah belakangan ini.
"Dari dulu memang suka macet, tapi nggak yang sampai stuck gitu, nggak, masih bisa jalan. Kayaknya karena memang jalannya kecil, kendaraannya tambah terus. Soalnya kalau dilihat yang naik busway juga padet terus kalau jam-jam sibuk kan," kata Astika.
Dia mengaku pasrah menghadapi macet setiap hari. Astika mengatakan dirinya harus tetap bekerja meski terjebak macet tiap pagi.
"Inginnya pasti nggak macet, tapi kalau macetpun yaudah, kita kan tetap harus kerja juga tiap hari, harus ngelewati macet-mecetan everyday," ujarnya.