Kementerian Luar Negeri RI menyatakan siap membantu dan mendukung keanggotaan penuh Timor Leste dalam ASEAN. Pengamat intelijen, keamanan, dan militer Susaningtyas Kertopati atau Nuning memberi saran kepada pemerintah.
Nuning menyoroti keuntungan politik Indonesia jika mendukung keanggotaan penuh ASEAN Timor Leste. Dia juga menyinggung potensi Timor Leste menjadi kepanjangan tangan negara lain.
"Perlu ditinjau apakah ada keuntungan politik bagi Indonesia dengan menerima Timor Leste menjadi anggota ASEAN? Jangan sampai Timor Leste nanti justru menjadi kepanjangan Australia?" kata Nuning dalam keterangannya, Selasa (9/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai nanti Timor Leste justru menjadi pengganggu setiap ASEAN mengambil keputusan bersama. Apa keuntungan Indonesia di bidak politik, keamanan, dan ekonomi?" imbuh dia.
Nuning menyoroti sikap Timor Leste kepada warga Indonesia di perbatasan. Nuning juga mempertanyakan tingkat kesetujuan masyarakat perbatasan terhadap wacana ini.
"Kalau tidak ada keuntungan, maka kenapa Indonesia bersusah-payah membantu Timor Leste masuk menjadi anggota tetap? Apakah Timor Leste sudah menunjukkan perilaku baik kepada masyarakat NTT di perbatasan? Apakah masyarakat perbatasan NTT setuju jika Timor Leste menjadi anggota ASEAN?" ujar Nuning.
Ketua DPP Perindo bidang Hankam dan Siber ini meminta pejabat turun langsung mendengar suara masyarakat perbatasan soal Timor Leste. Dia menyarankan agar tidak serta-merta menjadikan Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN.
"Jangan hanya penentuan Timor Leste menjadi anggota ASEAN ditentukan oleh orang-orang Jakarta yang tidak merasakan penderitaan masyarakat NTT akibat referendum dan menderita sampai sekarang. Sebaiknya Timor Leste dijadikan dulu observer selama 5 tahun. Tidak bisa otomatis menjadi anggota ASEAN. Lebih dipertimbangkan negara-negara anggota ASEAN yang selama ini sudah memberikan keuntungan bagi Indonesia," ujar Nuning yang juga caleg.
Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuro sebelumnya menyebut ada beberapa tahapan agar bisa mendapat keanggotaan penuh ASEAN, termasuk perjanjian atau traktat yang ada di pilar politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Sidharto menekankan Indonesia siap membantu Timor Leste untuk memenuhi tahapan-tahapan tersebut. Salah satunya dengan mendatangkan sejumlah pegawai negeri sipil Timor Leste untuk belajar di Indonesia.
"Indonesia tahun ini merencanakan akan membantu Timor Leste sehingga kami akan mengundang 30 pegawai negeri sipil mereka untuk berpartisipasi di berbagai kementerian Indonesia yang akan menyelenggarakan (pertemuan soal) keketuaan (ASEAN)," kata Sidharto.
Simak Video 'Jokowi Dukung Timor Leste Jadi Anggota Penuh ASEAN':