Gunung Semeru mengalami erupsi. Semburan abu vulkaniknya mencapai 500-600 meter.
"Letusan asap setinggi 500-600 meter. Terjadi 2 kali," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto AP, dalam keterangannya, dilansir detikJatim, Minggu (7/5/2023).
Liswanto mengatakan letusan terekam 17 kali dengan amplitudo 12-22 mm berdurasi 70-120 detik. Meski begitu, Gunung Semeru saat ini masih berstatus siaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liswanto mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas di sekitar Gunung Semeru. Dia menyebutkan hal itu karena masih ada potensi terjadinya awan panas yang meluas.
"Kita mengimbau kepada masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di radius 13 km dari puncak," ungkapnya.
Tak hanya itu, dia juga mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan lontaran batu (pijar). Dia meminta masyarakat waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Baca berita selengkapnya di sini.
(whn/knv)