Permintaan Maaf Bengkel Getok Harga Usai Banyak Pemotor Servis Jadi Korban

Permintaan Maaf Bengkel Getok Harga Usai Banyak Pemotor Servis Jadi Korban

Rizky Adha Mahendra, M Sholihin - detikNews
Minggu, 07 Mei 2023 06:28 WIB
Bengkel di Sentul Bogor Tutup Usai Viral Getok Harga ke Wisatawan (M Sholihin/detikcom)
Foto: Bengkel di Sentul Bogor Tutup Usai Viral Getok Harga ke Wisatawan (M Sholihin/detikcom)
Bogor -

Kasus bengkel di Sentul, Bogor, diduga menggetok harga ke wisatawan berakhir damai. Pemilik bengkel meminta maaf.

Peristiwa ini viral usai seorang wisatawan mengaku menjadi korban getok harga di salah satu bengkel di kawasan Sentul, Bogor. Wisatawan itu mengaku awalnya hendak mengganti oli mesin. Dia mengaku diminta membayar hingga Rp 2,7 juta.

"Maaf awalnya saya nggak mau viralin, walau sakit banget hati dibuat ini bengkel. Cuma karena saya lihat banyak banget korban, alangkah berdosa jika tidak saya memberi info kepada orang lain. Motor saya buat cari nafkah malah jadi hancur begini, dan nggak tanggung jawab," tulis pemilik akun medsos bernama Echa dalam postingannya, Selasa (2/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Echa menyebut peristiwa tersebut terjadi ketika dirinya, suami, dan anaknya hendak berwisata ke Sentul. Motor mereka tiba-tiba mengalami masalah, lalu berhenti di bengkel untuk ganti oli.

Dia mengaku mesin motornya dibongkar dan diminta biaya Rp 2,7 juta. Echa mengaku hanya meminta ganti oli, yang menurutnya tidak sampai Rp 100 ribu. Ketika membatalkan perbaikan, dia mengaku diminta membayar biaya pemasangan Rp 450 ribu.

ADVERTISEMENT

Polisi Datangi Bengkel

Polisi kemudian mendatangi bengkel motor di Sentul, Bogor, yang viral melakukan getok harga ke wisatawan. Polisi menyatakan siap membantu menuntaskan permasalahan yang terjadi.

"Mengenai hal tersebut, kami meminta kepada pihak konsumen yang masih tidak puas perihal kejadian tersebut bisa mendatangi Polsek Babakan Madang untuk sama-sama menyelesaikan masalah ini," kata Kapolsek Babakan Madang AKP Susilo Tri Wibowo.

"Kami tunggu di Polsek Babakan Madang dan kami siap membantu menyelesaikan permasalahan ini," tambahnya.

Dia mengatakan pihak bengkel mengklaim pemilik motor sudah diberi tahu perihal kondisi mesin motor yang kepanasan alias overheating akibat kehabisan oli dan tindak lanjut perbaikannya. Menurutnya, pihak konsumen keberatan dengan harga yang dianggap terlalu mahal.

"Dari hasil komunikasi yang kami lakukan dengan pihak bengkel, hal tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi saja sejak awal, antara konsumen dan pihak bengkel, mengenai pengerjaan bongkar pasang onderdil dari kendaraan yang sudah telanjur dibongkar tersebut," kata Susilo.

Berakhir Damai

Wisatawan korban getok harga tersebut kemudian menjalani mediasi dengan pihak bengkel difasilitasi Polres Bogor. Kedua pihak saling memaafkan dan sepakat berdamai.

"Tadi di sana kan saya dari awal datang itu memang mau menjelaskan kejadiannya dari awal. Jadi polisi itu bilang apa mau dipertemukan dengan pihak bengkel, saya bilang nggak masalah yang penting masalahnya kelar," kata pemilik akun 'echa' ditemui usai mediasi di Polres Bogor, Jumat (5/5/2023).

"Jadi saya sama suami dipertemukan sama pihak bengkelnya. Di situ kita bicara sama bengkel, ya keluarkan semua masalah masing-masinglah. Ya di situ kita mediasilah ya, didampingin sama polisi di sana," tambahnya.

Echa yang memiliki nama asli Esa itu mengatakan kedua pihak saling memaafkan dan bersepakat berdamai. Esa dan suaminya juga sempat menunjukkan surat pernyataan damai.

"Kalau hasil pertemuannya, finisnya sih alhamdulillah damai. Nggak usah memperpanjang masalah. Dia (pihak bengkel) juga sudah mengakui kesalahannya, ya saling meminta maaf lah. Saya meminta maaf karena memviralkan, dia juga meminta maaf karena matok harga itu. Ya udah nggak usah diproses lagi," kata Esa didampingi sang suami.

Esa menyebut tidak mau memperpanjang masalah tersebut dan akan menjadikannya sebagai pelajaran. Ia mengaku salah karena tidak tegas saat bertanya soal harga.

"Kita tadi dipertemukan sama pihak bengkelnya, terus dilayani dengan sangat baik sama polisinya, alhamdulillah sudah selesai," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Sandiaga: Kegiatan Usaha yang 'Getok' Harga Tak Akan Langgeng!

[Gambas:Video 20detik]




Pemilik Bengkel Minta Maaf

Polisi mengatakan pihak bengkel sudah minta maaf. Kasus ini pun berakhir tanpa diproses hukum.

"Dalam pertemuan tersebut, pemilik motor dan istrinya mengatakan, 'Dalam kesempatan ini, kami dan pemilik bengkel motor sudah saling berdamai dan saling memaafkan'," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin dalam keterangannya, Sabtu (6/5/2023).

"Sementara itu, pemilik bengkel pun menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dalam pelayanan yang telah diberikan. Ke depan, kami pun akan berupaya memperbaiki diri dalam memberikan sistem pelayanan kepada konsumen," sambungnya.

Iman berharap semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bersama. Dia berharap warga lebih berhati-hati memilih bengkel. Dia juga meminta pemilik bengkel lebih baik dalam memberi pelayanan.

"Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua termasuk pengendara sepeda motor agar lebih berhati-hati dalam memilih bengkel kendaraan. Serta bagi para pemilik bengkel untuk dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi," ucapnya.

Iman mengatakan pihaknya siap menerima laporan maupun mediasi setiap sengketa. Dia mengatakan kedua belah pihak telah sepakat damai dan tidak ada laporan polisi.

"Namun saat ini tidak diproses dikarenakan tidak ada laporan polisi terkait kejadian tersebut, dan saat ini kedua belah pihak bersepakat untuk berdamai, maka proses hukum tidak dijalankan," ujar Iman.

Jamin Tak Memihak

Iman menegaskan polisi tidak berpihak pada salah satu pihak. Dia mengatakan polisi hanya memfasilitasi kedua pihak untuk bermusyawarah.

"Saya tekankan, kepolisian tidak berada pada salah satu pihak. Kami tetap sesuai dengan fakta hukumnya. Apabila ada satu perbuatan hukum yang terjadi, dari kepolisian tidak memiliki tendensi apa-apa," jelasnya.

"Tapi kami memfasilitasi mereka apabila mereka menginginkan atau menempuh jalan perdamaian di antara mereka," sambung Iman.

Iman mengatakan kedua belah pihak akhirnya sepakat berdamai. Dia mengatakan peristiwa ini menjadi pelajaran bagi masyarakat.

"Tentunya ini menjadi pembelajaran untuk para bengkel di mana pun, dalam hal memberikan pelayanan kepada konsumen tentunya harus dijelaskan terlebih dahulu dari awal, ini kemungkinannya, kemudian berapa estimasi biayanya, sehingga si konsumen tidak merasa terbohongi," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads