4 WNI Korban TPPO di Myanmar Dilepas ke Thailand, Atase Polri Jemput

4 WNI Korban TPPO di Myanmar Dilepas ke Thailand, Atase Polri Jemput

Mulia Budi - detikNews
Sabtu, 06 Mei 2023 11:35 WIB
Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri berhasil mengungkap jaringan Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) internasional, Jakarta, Kamis (13/9/2018). Bareskrim Polri berhasil melakukan pengungkapan perdagangan orang jaringan Malaysia dengan modus penempatan Pekerja Migran Indonesia dan mengamankan delapan orang tersangka beserta sejumlah barang bukti yang digunakan untuk menjalankan aksinya. Grandyos Zafna/detikcom
Ilustrasi WNI korban TPPO dievakuasi (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Empat warna negara Indonesia (WNI) korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar dilepaskan pihak perusahaan. Empat WNI itu telah diseberangkan ke wilayah Thailand dan kini berada di sebuah hotel di wilayah Mae Sot.

"Keempat WNI tersebut telah dilepaskan oleh perusahaannya karena tidak mau bermasalah. Sesuai informasi, kondisi keempat WNI tersebut dalam keadaan baik," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Sabtu (6/5/2023).

Sandi mengatakan dari informasi yang diterimanya, 1 WNI tak mau dipulangkan. Sementara itu, dia menuturkan negosiasi terkait upaya pembebasan 15 WNI lainnya masih terus dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan untuk 15 orang WNI saat ini sedang dilakukan upaya negosiasi lanjutan untuk menurunkan biaya tebusan dengan pihak perusahaan," ujarnya.

Lebih lanjut, Sandi mengatakan Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti telah memerintahkan atase Polri (Atpol) Bangkok untuk datang langsung ke Mae Sot yang berjarak 500 km dengan jarak tempuh 7 jam via darat.

ADVERTISEMENT

"Divisi Hubungan Internasional melalui Atpol Bangkok akan melaksanakan investigasi awal dan selanjutnya akan membawa keempat WNI tersebut ke Bangkok untuk dilakukan proses lebih lanjut," ucapnya.

Upaya Evakuasi 20 WNI Korban TPPO di Myanmar

Sebelumnya, Menlu RI Retno LP Marsudi menyampaikan kondisi 20 WNI yang menjadi korban TPPO di Myanmar menjadi atensi serius pemerintah Indonesia. Retno mengatakan pemerintah terus berupaya agar WNI itu segera diselamatkan.

"Saat ini pemerintah memberikan perhatian besar dan sedang terus berusaha memberikan pelindungan terhadap WNI yang menjadi korban perdagangan manusia yang dipekerjakan di online scams di Myawaddy, Myanmar," kata Retno dalam pernyataan pers, Jumat (5/5).

Retno lalu menjelaskan mengenai gambaran Myawaddy yang terletak 415 km dari Yangon, 500 km dari Bangkok, 567 km dari Naypidaw, dan 11 km dari Mae Sot yang merupakan perbatasan Myanmar-Thailand.

"Myawaddy ini merupakan wilayah di mana otoritas pusat Naypydaw tidak memiliki kontrol secara penuh. Jadi teman-teman bisa membayangkan tantangan yang dihadapi," ujar Retno.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Mahfud Sudah Kantongi Sindikat TPPO: Bareskrim Segera Eksekusi':

[Gambas:Video 20detik]



Retno mengatakan pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dengan sejumlah pihak mulai dari otoritas di Thailand hingga organisasi lain di Bangkok. Retno berharap para WNI korban TPPO itu segera dipulangkan ke Tanah Air.

"Saat ini Pemerintah terus melakukan komunikasi, baik dengan otoritas di Naypydaw, otoritas di Thailand, otoritas Lokal di Myawaddy, dan juga dengan organisasi-organisasi lain seperti IOM dan Regional Support Office dari Bali Process yang ada di Bangkok," ujar Retno.

"Jadi kita melakukan komunikasi dengan banyak sekali pihak dengan tujuan memberikan pelindungan kepada WNI dan kemudian dapat mengeluarkan WNI dari wilayah tersebut dengan selamat," sambung Retno.

Halaman 3 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads