Pengakuan seorang wisatawan menjadi korban getok harga Rp 2,7 juta oleh oknum pemilik salah satu bengkel di kawasan Sentul, Bogor, viral di media sosial. Wisatawan itu akan mendatangi Polres Bogor.
"Insyaallah besok saya ke Polres," kata pemilik akun bernama Echa kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sighiro mengaku belum mendapat konfirmasi terkait itu. Polres Bogor, kata Yohannes, mempersilakan korban untuk melapor bila merasa dirugikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada informasi (korban akan datang), kita juga sudah hubungi via medsos, tapi belum ada respons. Kita juga sudah sampaikan kalau ada yang merasa dirugikan kemudian ingin melapor, silakan mendatangi kami di Polres Bogor atau ke Polsek Babakan Madang, tapi sampai detik ini belum ada yang datang dan melapor," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sighiro.
Polisi Klarifikasi Pemilik Bengkel
Sementara itu, Kapolsek Babakan Madang AKP Susilo Tri Wibowo mengatakan, pihaknya sempat mengklarifikasi pemilik bengkel terkait viral getok harga perbaikan motor milik wisatawan itu. Susilo menyebut keterangan pemilik bengkel berbeda dengan yang disampaikan korban di media sosial.
"Memang kami berkomunikasi dengan Kasie Humas mengimbau korban tersebut untuk datang ke polsek supaya bisa kita clear-kan bersama, karena klarifikasi kita terhadap bengkel tidak sama dengan apa yang disampaikan orang atau konsumen tersebut," kata Susilo dihubungi.
Susilo menyebut pihaknya mempersilakan korban untuk melapor ke polisi terkait apa yang dialami.
"Belum ada informasi valid kalau dia mau datang hari ini, alhamdulillah kalau dia mau datang, kita bisa tangani, kalau mau bikin LP kita tangani juga, kita gelar, kemudian bisa juga kita ketemukan dengan pemilik bengkel juga kalau mau musyawarah, yang penting ada bukti-buktinya," kata Susilo.
"Kami sudah mengimbau silakan masyarakat yang merasa dirugikan terkait bengkel yang viral tersebut bisa melaporkan ke polsek, kami sudah menunggu, sampai saat ini belum ada," tambahnya.
Simak juga Video 'Tarif Uji Emisi Tak Diatur Pemerintah, Cuan Baru Bagi Bengkel?':
Baca halaman selanjutnya>>
Viral di Medsos
Pengakuan seorang wisatawan menjadi korban getok harga oleh oknum pemilik salah satu bengkel di kawasan Sentul, Bogor, viral di media sosial. Wisatawan yang semula berniat ganti oli mesin itu mengaku diminta bayar hingga Rp 2,7 juta.
"Maaf, awalnya saya nggak mau viralin, walau sakit banget hati dibuat ini bengkel. Cuma karena saya lihat banyak banget korban, alangkah berdosa jika tidak saya memberi info kepada orang lain. Motor saya buat cari nafkah malah jadi hancur begini, dan nggak tanggung jawab," tulis pemilik akun medos bernama Echa dalam postingannya, Selasa (2/5).
Echa menyebutkan peristiwa tersebut terjadi ketika ia beserta suami dan anaknya hendak berwisata ke kawasan Sentul. Namun, di perjalanan, motor yang dikemudikan sang suami mengalami masalah. Saat itu, ia berhenti di bengkel dengan niat untuk ganti oli.
"Jadi saya niat ganti oli biar lancar, motor juga biasa saya pakai setiap hari buat usaha. Setiap ke bengkel dibenerin dikit enak, bisa jalan lagi. Ini saya kejebak di bengkel yang menurut saya sih sudah termasuk kriminal (PEMERASAN). Sudah banyak korban juga," tulis Echa.
Namun kemudian mesin motor dibongkar dan Echa beserta suaminya dikenai biaya Rp 2,7 juta. Padahal mulanya Echa hanya minta ganti oli, yang harganya tidak sampai Rp 100 ribu. Apesnya, ketika Echa membatalkan perbaikan, ia malah diminta bayar biaya pemasangan hingga Rp 450 ribu.
Kapolsek Babakan Madang AKP Susilo Tri Wibowo membenarkan kejadian viral tersebut. Menurutnya, ia dan anggotanya telah mendatangi bengkel yang diduga 'menjebak' wisatawan saat hendak ganti oli.
"Kami telah mendatangi bengkel tersebut untuk melakukan klarifikasi terkait kejadian yang viral," kata Susilo dalam keterangannya.
Dari hasil komunikasi, kata Susilo, biaya mahal terjadi karena kurang komunikasi antara pemilik motor dan pihak bengkel. Pihak bengkel mengklaim sudah memberi tahu pemilik motor perihal kondisi motor yang overheating akibat kehabisan oli mesin, serta tindak lanjutnya.