Pengeroyokan Maut di Lebak, Korban Sempat Dibacok-Diarak ke Lapangan

Pengeroyokan Maut di Lebak, Korban Sempat Dibacok-Diarak ke Lapangan

Fathul Rizkoh - detikNews
Kamis, 04 Mei 2023 17:52 WIB
Tersangka Pengeroyokan Maut di Lebak
Tersangka Pengeroyokan Maut di Lebak (Fathul Rizkoh/detikcom)
Lebak -

Polisi mengusut kasus pria berinisial SR (52) yang tewas karena dikeroyok warga di Desa Margaluyu, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten. Berdasarkan hasil pendalaman, pria itu tidak hanya dikeroyok, tapi juga dibacok dan jasadnya diarak ke lapangan.

Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan mengatakan ada 10 pelaku yang berperan menghasut dan mengeroyok korban. Motifnya geram karena korban sering membuat onar, mengancam akan membakar kampung dan membunuh warga jika dihalang-halangi.

"Ancaman mau membakar kampung atau membelah kepala warga baru disampaikan korban kali ini. Korban juga pernah terlibat kriminal, kasus pencurian. Jadi pelaku dipicu pernyataan korban (bakar kampung)," kata Wiwin kepada wartawan di kantor Polres Lebak, Kamis (4/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiwin menjelaskan ancaman korban disampaikan pertama kali kepada istrinya pada Selasa (25/4) pukul 21.00 WIB. Istri korban kemudian melapor kepada ketua rukun tetangga (RT), HS (55).

Pelaku HS memberitahu MJ (54), selaku ketua rukun warga (RW). Keduanya kemudian menyebarkan informasi kepada warga lain.

ADVERTISEMENT

Pada Rabu (26/4) pukul 12.00 WIB, pelaku HS, MJ, dan pelaku lain mendatangi rumah korban untuk mengklarifikasi ancaman tersebut. Korban menjawab dengan nada tinggi sampai menyulut emosi pelaku hingga terjadi pengeroyokan dan pembacokan yang menyebabkan korban tewas.

"Pelaku MJ (54) selaku ketua RW dan HS (55) selalu ketua RT berperan menghasut para pelaku lain. Pelaku SDM (34) berperan membacok bagian punggung korban, NRJ (24) membacok bagian kepala, punggung, dan dada korban masing-masing satu kali," jelasnya.

"Pelaku SNR (34) berperan mengikat tubuh korban dan ikut mengarak jasad korban ke lapangan, dan pelaku BHR (48) berperan membacok tangan dan ikut merangkak korban ke lapangan," sambungnya.

Wiwin menjelaskan pelaku tidak berencana membunuh korban. Aksi pelaku mulanya hanya ingin mengklarifikasi ancaman tentang pembakaran kampung.

"Pelaku melakukan aksinya secara spontanitas mendengar jawaban korban dengan nada tinggi, pelaku tersulut emosinya. Tidak ada unsur pembunuhan berencana," terangnya.

(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads