Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyebut data kependudukan terintegrasi merupakan modal untuk mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing tinggi. Ia menekankan sistem kependudukan yang terintegrasi harus mampu memberi manfaat pada proses pembangunan di sejumlah sektor.
"Upaya pemerintah membangun sistem kependudukan yang terintegrasi harus segera diwujudkan untuk mewujudkan proses pembangunan nasional yang lebih baik," kata Lestari dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).
Ia mengulas tahun ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menargetkan 50 juta penduduk Indonesia sudah teregistrasi dalam Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau KTP Digital yang bisa diakses melalui aplikasi yang terhubung di aplikasi smartphone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, tutur Lestari, aplikasi tersebut akan terintegrasi dengan sistem layanan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, layanan bantuan sosial dari pemerintah, layanan Kartu Indonesia Pintar, hingga keperluan check in di bandara dan stasiun kereta api.
Lestari menyampaikan di era globalisasi yang sarat perubahan ini menuntut proses pembangunan yang benar-benar tepat sasaran. Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu menyampaikan terintegrasinya data kependudukan memiliki nilai strategis sebagai informasi dasar yang dibutuhkan dalam proses pembangunan di sejumlah bidang, antara lain pengentasan kemiskinan, peningkatan gizi masyarakat, serta pembangunan SDM nasional melalui peningkatan partisipasi pendidikan bagi setiap anak bangsa.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu lantas mendorong semua pihak berperan aktif agar proses registrasi data kependudukan yang terintegrasi dapat segera diwujudkan. Ia berharap proses pembangunan di sektor-sektor dasar, seperti peningkatan kualitas SDM nasional, pengentasan kemiskinan dan perbaikan status gizi masyarakat, dapat diakselerasi dengan baik. Tujuannya agar proses pembangunan SDM nasional yang menyasar peningkatan daya saing setiap anak bangsa dapat segera terwujud.