Pembunuhan terjadi di Yahukimo Papua oleh simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Aksi pembunuhan tersebut menewaskan dua warga Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kini, kedua jenazah sudah dipulangkan ke kampung halamannya. Lalu, bagaimana kronologi kejadiannya? Berikut informasi selengkapnya.
Kronologi Pembunuhan di Yahukimo Papua
Sebanyak 20 simpatisan KKB membunuh dua warga Toraja, Sulawesi Selatan pada Minggu (30/4/2023) sekitar pukul 10.00 WIT di Yahukimo, Papua Pegunungan. Dikutip dari detikSulsel, kedua korban yang baru pulang dari gereja, diserang oleh para pelaku di kediamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia diserang OTK setelah pulang dari Gereja di rumahnya," kata Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Papua, Edy Rantetasak, Senin (1/5/2023).
Edy menjelaskan, saat keduanya baru tiba, sekitar 20 orang tidak dikenal (OTK) mendatangi korban. Tidak lama, pelaku menganiaya korban dengan senjata tajam (sajam) hingga kedua korban tewas.
"Mereka (korban) baru pulang dari Gereja, kemudian informasinya ada 20 OTK yang datang menyerang korban dengan senjata tajam sampai meninggal dunia, kita belum ketahui apa motif OTK ini. Tapi ini pembunuhan sadis," ungkapnya.
![]() |
Identitas 2 Korban
Kedua korban bernama Asri Obet (54) dan Yonatan Arruan (45) yang masing-masing berasal dari Tana Toraja dan Toraja Utara. Kini, jenazah Yonatan sudah tiba di rumah duka di Desa Kayuosing, Kecamatan Rembon, Tana Toraja pada Rabu (3/5/2023) pagi.
Esra Tendek Allo, istri Yonatan mengatakan suaminya bekerja sebagai konsultan di Papua sejak tahun 2013. Ia menyebut jika Yonatan tidak pernah bermasalah dengan orang lain di Papua.
"Bapak sudah 11 tahun di Papua, pekerjaannya sebagai konsultan. Selama itu dia tidak pernah bermasalah, baik sekali orangnya, dia Kristen yang baik selalu melakukan pelayanan di Gereja," ungkapnya, Rabu (3/5/2023).
Pembunuhan Terungkap dari Laporan Warga
Adik korban Yonatan Arruan, Yulius mengatakan kakaknya dibunuh atas laporan warga yang datang membeli di kiosnya. Saat itu, warga tersebut melihat isi kios berantakan, kemudian menemukan bercak darah di lantai.
"Kalau bisa dibilang saya yang paling terpukul karena tidak bisa menyelamatkan kakak saya. Jarak rumah saya sekitar 300 meter dari kios, saya baru ketahui saat ada warga yang tanya saya. Pembeli yang lihat isi kios berantakan dan ada darah di lantai," ucapnya.
Kios Milik Korban Sempat 2 Kali Dibakar
Istri salah satu korban pembunuhan di Yahukimo, Papua, mengungkapkan jika kios suaminya dua kali dibakar. Peristiwa itu terjadi sebelum korban bernama Yonatan Arruan, warga Toraja dibunuh.
"Memang sering kejadian begitu, diteror bahkan kiosnya dibakar 2 kali sebelum kejadian ini terjadi," kata Esra Tendek Allo, istri Yonatan, Rabu (3/5/2023).
Selain bekerja sebagai konsultan, Yonatan juga membuka kios campuran di Jalan Statistik, Distrik Dekai, Yahukimo. Dia mengatakan kios suaminya yang pertama dibakar lalu dibangun kembali dan dibakar lagi oleh orang tidak dikenal (OTK).
"Dia memang jual-jualan juga di sana seperti campuran begitu. Saat pertama kali buka kios itu dibakar orang, terus buka lagi dibakar lagi. Ini sudah 3 kalinya terjadi," ungkapnya.
Istri Korban Minta Pelaku Dihukum Mati
Keluarga Yonatan Arruan (45), warga Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjadi korban pembunuhan di Yahukimo, Papua Pegunungan meminta pelaku dihukum mati. Istri korban menilai aksi pembunuhan yang diduga dilakukan simpatisan KKB terhadap suaminya sangat keji.
"Saya tidak terima suami saya diperlakukan keji seperti itu. Polisi harus segera menangkap semua pelaku dan hukum mati, itu setimpal," kata istri korban, Esra Tendek Allo kepada detikSulsel, Rabu (3/5/2023).
(kny/imk)