Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menilai kepercayaan publik pada Polri meningkat karena kerja keras Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kerja keras seperti apa yang dilihat PB PMII dari sosok mantan Kabareskrim Polri itu?
"Ada tiga poin besar yang membuat publik semakin percaya Polri. Pertama, pengawasan internal yang semakin baik," kata Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5/2023).
Dia pun mengatakan banyak contoh sikap tegas Sigit memproses hukum, baik internal maupun pidana, polisi-polisi yang melanggar aturan. Seperti diketahui, terbaru adalah Polri memecat AKBP Achiruddin Hasibuan yang membiarkan anaknya menganiaya pemuda di depan matanya. Bahkan AKBP Achiruddin menghalangi orang yang hendak menghentikan aksi anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapolri tegas menindak anggota polisi yang berperilaku menyimpang atau melanggar aturan, tanpa melihat pangkat dan jabatan," ujar Syukri.
Poin kedua, menurut Syukri, adalah kegiatan arus mudik dan balik mudik yang dinilai banyak pihak berjalan aman dan lancar. Syukri menyebut Sigit sendiri berkeliling ke pos-pos pengamanan dan melakukan pemantauan berhari-hari untuk memastikan pemudik nyaman pulang ke kampung halaman, dan kembali ke kota domisili.
"Penanganan arus mudik maupun arus balik yang baik pada Idul Fitri 2023, bahkan Kapolri turun langsung ke lapangan," ucap Syukri.
Dan hal ketiga yang membuat publik semakin percaya Polri adalah dengan memproses hukum secara cepat kasus pengancaman serta ujaran kebencian yang diakukan peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin
"Penangkapan AP Hasanuddin, peneliti BRIN yang ancam bunuh Muhammadiyah. Tiga hal tersebut menunjukkan kerja keras Kapolri dalam memimpin Kepolisian Negara Republik Indonesia, dibuktikan dengan indeks kepercayaan publik yang terus meningkat," pungkas dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei tingkat kepercayaan terhadap aparat penegak hukum, Polri. Hasilnya kepercayaan publik pada Polri meningkat menjadi 73,2 persen.
Survei ini digelar pada 11-17 April 2023 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka oleh pewawancara yang terlatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.