Pemadaman Bergilir di Makassar, Kantor PLN Dilempari Tomat Busuk

Pemadaman Bergilir di Makassar, Kantor PLN Dilempari Tomat Busuk

- detikNews
Rabu, 06 Sep 2006 17:25 WIB
Makassar - Berang dengan kebijakan PLN yang kembali rutin melakukan pemadaman listrik bergilir, mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Kritis (Formaks) mendatangi kantor PLN wilayah VIII Sulawesi, Jl Hertasning, Makassar. Sebagai bentuk protes, mahasiswa melempari kantor PLN dengan tomat dan cabe busuk. Aksi sekitar 20 mahasiswa ini diawali di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar. Di depan para pengendaran jalan, para pengunjuk rasa memprotes kebijakan PLN yang dianggap telah merugikan warga. "PLN sebagai perusahaan milik negara, malah menyengsarakan warga. Listrik adalah salah satu kebutuhan yang paling pokok. Namun, pelayanan PLN sangat tidak maksimal, dengan melakukan pemadaman bergilir," tutur Tenri Wara, kordinator aksi. Puas berorasi di depan kampus, para mahasiswa lalu menuju kantor PLN, di JL Hertasning. Di depan kantor, mahasiswa lalu melempar kantor PLN dengan tomat dan cabe busuk, sebagai simbol protes mereka. Usai melempari kantor PLN, mahasiswa lalu membakar ban bekas. Akibat pembakaran ban bekas, aksi berbuah sedikit ketegangan. Sebab, satuan pengaman yang berjaga melarang mahasisiwa untuk menbakar ban. Namun, bentrok akhirnya dapat terhindarkan. Mahasiswa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 13.00 Wita. Namun, para mahasiswa ini mengancam untuk datang kembali, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Sekadar diketahui, pemadaman begilir kembali diberlakukan di Makassar sejak 1 September lalu. Pemadaman tiap harinya berlangsung 2 hingga 4 jam. Pemadaman bergilir yang dilakukan PLN kali ini tidak begitu berat, karena dari beban kesuluruhan PLN 420 MegaWatt (MW) pada beban puncak, hanya 30 MW pada malam hari dan 14 MW pada siang hari yang dipadamkan. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads