Massa dari sejumlah organisasi buruh yang berdemonstrasi di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, telah membubarkan diri. Jalan Gatot Subroto arah Slipi, Jakarta Barat (Jakbar), yang sebelumnya ditutup, dibuka.
Pantauan detikcom di lokasi, pukul 17.22 WIB, Sabtu (1/5/2023), kerucut (cone) pembatas lalu lintas telah disingkirkan. Jalan di depan DPR kini dapat dilalui oleh kendaraan dan lalu lintas terpantau normal.
Mobil komando massa aksi telah meninggalkan lokasi pada pukul 17.15 WIB. Para petugas kebersihan pun mulai membereskan sampah-sampah yang tertinggal di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah petugas kepolisian pun tampak masih berjaga di depan gedung DPR. Mereka juga tampak mengatur arus lalu lintas di sekitaran lokasi.
Sebelumnya diberitakan, massa buruh dari sejumlah organisasi buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat (Jakpus) untuk memperingati Hari Buruh Internasional (May Day). Mereka membawa sejumlah spanduk besar, salah satunya bergambar Ketua KPK Firli Bahuri.
"Berani jujur hebat! Firli Bahuri Ketua KPK, penghancur KPK. Wanted," demikian tertulis dalam poster itu.
Presiden Pekerja Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Daeng Wahidin meminta Firli Bahuri dicopot dari jabatannya. Sebab, mereka menilai KPK telah gagal memberantas korupsi.
"Kami minta keseriusan KPK untuk benar-benar, jangan seperti pisau, tajam ke bawah tumpul ke atas. Maka maling-maling kecil dihakimi, maling-maling besar dilindungi. Ini Firli nggak benar juga. Makanya korupsi semakin marak, bukti KPK sudah gagal memberantas korupsi," kata Daeng kepada wartawan.
Dalam aksinya, massa buruh menyampaikan 7 poin tuntutan saat May Day, yaitu:
1. Cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Ciptaker.
2. cabut parliamentary threshold 4 persen dan Presidential threshold 20 persen karena membahayakan demokrasi yang kita kenal.
3. Sahkan RUU DPR dan perlindungan pekerja rumah tangga.
4. Tolak RUU kesehatan
5. Reforma agraria dan kedaulatan pangan. Tolak bank tanah, tolak impor beras kedelai dan lain-lain.
6. Pilih capres yang pro buruh dan kelas pekerja. Partai buruh haram hukumnya berkoalisi dengan parpol yang mengesahkan UU Cipta Kerja.
7. HOSTUM, hapus out scorsing tolak upah murah.
Simak Video 'May Day Fiesta Usai, Buruh Berangsur Tinggalkan Istora':