Kasus tewasnya Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu menyita perhatian publik. Pihak keluarga korban berharap polisi profesional menangani kasus tewasnya AKBP Buddy.
Kakak sepupu korban, Vondell Towoliu, mengaku sangat terpukul atas meninggalnya Buddy. Vondell mengatakan Buddy merupakan sosok yang dikenal baik di mata keluarga.
"Kami keluarga sangat terpukul, sangat kehilangan, dan berdukacita mendalam. Almarhum adalah saudara kami, dekat sekali dengan semua keluarga. Begitu baik dalam semua hubungan beliau selalu hadir di segala aktivitas keluarga," kata Vondell dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Timur, Senin (1/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vondell berharap pihak kepolisian profesional dalam menangani kasus tewasnya AKBP Buddy. Dia menyebut segenap keluarga menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada kepolisian.
"Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, kami keluarga berharap kepolisian profesional dan kami keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme kepolisian," ujarnya.
Selain itu, Vondell mewakili pihak keluarga juga berterima kasih kepada Polri yang telah mengurus jenazah AKBP Buddy hingga dimakamkan di Manado.
"Pada kesempatan ini juga kami menyampaikan terima kasih kepada Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, yang telah mengurus jenazah hingga pengirimannya ke Manado. Kami juga berterima kasih kepada Polda Sulawesi Utara yang telah melaksanakan pemakaman pada hari ini di Kota Manado Sulawesi Utara," ujarnya.
Puslabfor Polri Pastikan Tak Ada Kandungan Racun di Tubuh AKBP Buddy
Puslabfor Polri telah melakukan pemeriksaan di tubuh AKBP Buddy Towoliu yang ditemukan tewas di rel Stasiun Jatinegara. Tim Puslabfor memastikan tidak ada kandungan racun yang terdapat di tubuh korban.
Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polri Kombes Wahyu Marsudi mengatakan kesimpulan itu didapat usai pihaknya memeriksa enam barang bukti dari penyidik. Barang bukti itu mulai darah hingga swab kuku kanan dan kiri milik AKBP Buddy.
"Setelah kita lakukan detil dan teliti dari keenam barang bukti yang kita telah terima, ternyata kita dapatkan hasil untuk pestisida seluruhnya negatif, arsenik seluruhnya negatif, sianid seluruhnya negatif, alkohol negatif, dan narkoba negatif," kata Wahyu di Polres Metro Jakarta Timur.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Saksikan Video 'Profil AKBP Buddy, Kasat Narkoba yang Tewas di Rel KA':
Wahyu mengatakan, dari temuan itu, pihaknya menyimpulkan kematian AKBP Buddy bukan karena kandungan racun yang masuk ke dalam tubuh.
"Dari sini kita berani menyimpulkan seluruh barang bukti yang kita terima dari penyidik terkait dari darah korban, urine, potongan hati, potongan rambut, swab kuku kanan dan kiri semuanya tidak terdeteksi adanya narkoba, alkohol, pestisida, arsen, dan sianid. Jadi dari toksiologi sudah memastikan tidak tergantung material tersebut," katanya.
Dokter spesialis forensik RS Polri Asri Megaratri Pralebda menambahkan, pihaknya juga telah memeriksa tubuh korban. Temuan pihaknya menemukan adanya luka-luka di sejumlah tubuh korban.
Asri mengatakan luka-luka itu dipastikan berasal benturan dengan benda yang memiliki kecepatan tinggi.
"Kita lakukan pemeriksaan luar dan dalam. Dari pemeriksaan yang sudah kita lakukan ditemukan banyak luka-luka lecet,luka-luka memar kemudian ada juga organ-organ dalam yang robek. Dari situ kami menyimpulkan luka-luka yang terdapat pada tubuh jenazah itu disebabkan oleh kekerasan tumpul di mana kekerasan tumpul itu akibat dari benturan benda yang memiliki kecepatan tinggi," katanya.
"Kami juga melakukan screening test kepada kandungan napza dan alkohol dari urine jenazah dan hasilnya negatif," Tambah Asri.
Jasad AKBP Buddy ditemukan di rel Stasiun Jatinegara pada Sabtu (29/4). Polisi menduga AKBP Buddy tewas akibat tindakan bunuh diri.