Rahasia Pertahanan Ade Bibier, Si 'Penjual Suara' Melawan Zaman

Sosok

Rahasia Pertahanan Ade Bibier, Si 'Penjual Suara' Melawan Zaman

Nada Celesta - detikNews
Senin, 01 Mei 2023 12:55 WIB
Jakarta -

Profesi voice over atau dubber kian maju seiring perkembangan industri penyiaran, perekaman digital, serta media sosial. Di Indonesia sendiri, masyarakat sudah banyak menyadari adanya pekerja sulih suara sejak munculnya drama radio saat itu. Namun, pada 1990-an, ketika televisi mengenalkan kartun, dubber semakin banyak dikenal dan dibutuhkan.

Gambar bergerak menjadi lebih hidup dengan penambahan unsur suara. Ditambah lagi dengan bahasa yang serumpun, kartun menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.

Ade Kurniyawan atau yang lebih suka dipanggil Ade Bibier menjelaskan ada tantangan besar untuk menjadi seorang pengisi suara. Memulai kariernya sebagai dubber pada 1995, Ade mengatakan seorang dubber perlu memahami karakter tokoh dalam gambar yang akan dihidupkannya melalui suara. Seperti pengalamannya dalam mengisi suara Spongebob Squarepants, Ade perlu berulang kali mencoba. Bahkan hanya untuk mengisi suara tawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di beberapa episode awal, jujur, nggak 'dapet'. Apalagi ketawanya, ketawanya itu kan, aduh. Tapi alhamdulillah, perjalanan waktu, banyak orang yang menyukai dengan karakter Spongebob itu," kenang Ade di program Sosok detikcom.

Perjalanannya sebagai seorang dubber pun tidak sekonyong-konyong dilaluinya dengan mudah. Mengawali kariernya sebagai pengisi suara di serial-serial India di awal kariernya hingga identik dengan karakter Spongebob Squarepants, hingga kini Ade pun masih bertarung dengan perkembangan industri. Tidak hanya itu, munculnya talenta-talenta baru membuatnya harus berinovasi agar tidak terlindas roda zaman.

ADVERTISEMENT

Ade mengakui ada alasan kuat mengapa masih bertahan di dunia pengisi suara hingga saat ini. Ia mengatakan hal ini tak lepas dari kualitas-kualitas pengisi suara profesional yang dimilikinya. Mulai kemampuan adaptasi suara, kemauan belajar, hingga sikap yang baik.

"Ketika dapat peran karakter itu, sebisa mungkin, dapatkan feel-nya tuh karakter. Dari speed-nya, gaya bicaranya. Dan seorang pengisi suara yang baik, pasti mampu diajak kerja sama. Nggak bisa semau-maunya. Karena ini kerja tim," tutur Ade.

Menjalani profesi sebagai pengisi suara selama hampir tiga dekade, Ade melihat bahwa industri dubbing sudah melewati banyak level dibandingkan dengan masa perkembangan pada 1990-an. Menurutnya, salah satu faktor pendorongnya adalah pergeseran teknologi digital yang menggantikan analog.

"Kalau dulu itu ada latihan dulu. Lihat karakter, latihan, baru masuk studio. Kalau sekarang, canggih kali ya, orang take bisa motong di tengah, nggak ulang dari awal. Zaman sekarang, voice over, sekarang sudah bisa remote dari rumah, dengan peralatan canggih yang mereduksi noise. Walau untuk dubbing film belum bisa (remote) ya," jelas Ade.

(nad/vys)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads