Mayat seorang wanita bernama Aisiah Sinta Dewi Hasibuan (38) ditemukan tewas usai terjatuh dari lift Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA). Ombudsman meminta manajemen Kualanamu dievaluasi atas kejadian itu.
"Dengan kasus penemuan mayat di kolong lift ini, saya kira perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA (Kualanamu) itu. Terutama di jajaran PT AP sendiri," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar dilansir detikSumut, Sabtu (29/4/2023).
Abyadi menjelaskan Bandara Kualanamu itu saat ini dikelola secara kemitraan strategis dengan skema Built Operate Trasfer (BOT) antara PT Angkasa Pura (AP) II dan GMR Airports Consorsium, yang merupakan perusahaan asal India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pengelolaan bandara itu, dibentuk PT Angkasa Pura Aviasi (APA) yang merupakan perusahaan patungan dengan porsi 51% saham PT AP-II, sedangkan saham GMR Airports sebesar 49%.
Menurutnya, pengelolaan bandara yang melibatkan investor asing itu harusnya turut membuat sistem pengamanan bandara menjadi lebih baik. Namun, dia mengaku heran, mayat tersebut baru diketahui setelah beberapa hari berada di bawah lift.
"Kita tau bahwa KNIA, adalah sebuah bandara berkelas internasional, tapi kenapa sampai tiga hari baru diketahui. Jujur saja, saya jadi ragu dengan profesionalisme pengelolaan Bandara KNIA ini," kata Abyadi.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak Video 'Detik-detik Wanita Jatuh dari Lift di Bandara Kualanamu':