Anggaran Rapat Capai Rp 9,5 M Ramai Disorot, Perpusnas Beri Penjelasan

Anggaran Rapat Capai Rp 9,5 M Ramai Disorot, Perpusnas Beri Penjelasan

Farih Maulana Sidik - detikNews
Sabtu, 29 Apr 2023 08:53 WIB
Setelah ditutup cukup lama, Perpustakaan Nasional akhirnya akan kembali dibuka untuk umum. Rencananya Perpusnas akan kembali dibuka pada Kamis (11/6).
Gedung Perpusnas RI (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Pagu anggaran Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) tahun 2023 menjadi sorotan di media sosial karena anggaran rapat nasional mencapai Rp 9,5 miliar. Perpusnas-pun memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas, Adin Bondar, menyambut baik masukan dari setiap elemen masyarakat. Adin menegaskan pagu anggaran Perpusnas dibahas oleh tim ahli dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Komisi X DPR RI.

Dia mengatakan perpustakaan memiliki tujuh peran dari 17 agenda SDGs (Sustainable Development Goals) dalam pembangunan global, yakni menghapus kemiskinan, mengurangi kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, pendidikan bermutu, kesetaraan gender, akses air bersih dan sanitasi, serta energi bersih dan terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuh aspek yang sangat luar biasa dari tujuh belas agenda SGDs yang bisa dilakukan percepatannya oleh perpustakaan, menjadikan kegemaran membaca dan literasi menjadi satu gerakan nasional sekaligus gerakan sosial yang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah daerah, provinsi, kabupaten/kota, dan juga masyarakat. Sehingga, kegemaran membaca dan literasi adalah tanggung jawab bersama," kata Adin dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Sabtu (29/4/2023).

Bukan untuk rapat rutin

Adin menjelaskan anggaran Rp 9,5 miliar yang menjadi sorotan itu bukan untuk anggaran rutin rapat kantor. Menurutnya, Perpusnas tidak pernah menggunakan anggaran sebesar itu hanya untuk rapat rutin saja.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan anggaran dimaksud untuk penyelenggaraan kegiatan Stakeholder Meeting Nasional (SMN) yang merupakan salah satu tahapan yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) sebagai kegiatan prioritas pembangunan nasional 2020-2024 untuk membantu UMKM Koperasi dan Ekonomi Kreatif dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID.

"Anggaran tersebut diperuntukkan mendatangkan peserta sejumlah 695 orang dari 38 provinsi, 136 Kabupaten/Kota, dan 450 desa di mana seluruh pembiayaan selama tiga hari ditanggung oleh Perpustakaan Nasional yang terdiri dari komponen-komponen seperti akomodasi, transportasi, materi, fasilitator daerah dan narasumber," ucapnya.

Menurut Adin, SMN bertujuan memperkuat sinergi dan kolaborasi para stakeholder untuk pelaksanaan TPBIS sebagai program prioritas nasional yang berkelanjutan, mendorong kegiatan TPBIS menjadi Gerakan Nasional Pembangunan Literasi di Indonesia, dan memfasilitasi penyusunan rencana kerja dan strategi program transformasi perpustakaan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

TPBIS merupakan bagian dari program prioritas nasional dengan tujuan untuk memperkuat peran dan fungsi perpustakaan melalui peningkatan kualitas layanan perpustakaan umum. Dalam penguatan budaya literasi, secara nyata kegiatan TPBIS yang telah berjalan sejak tahun 2018 ini mengupayakan terjadinya peningkatan literasi masyarakat, kemandirian masyarakat sehingga masyarakat menjadi sejahtera.

Melalui kegiatan SMN, seluruh peserta diharapkan dapat menciptakan produk barang dan jasa yang dapat dipasarkan secara luas dan dapat meningkatkan kesejahteraan sebagai tindaklanjut pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Simak juga Video: Strategi Perpusnas Gaet Siswa hingga Mahasiswa di Tengah Era Digital

[Gambas:Video 20detik]



Sedangkan anggaran sebesar Rp 2 miliar digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan Gemilang Perpustakaan Nasional yang merupakan puncak kegiatan dalam pemberian penghargaan tertinggi yang diberikan Perpusnas terhadap masyarakat yang telah berkontribusi besar dalam pengembangan perpustakaan dan literasi serta pembudayaan gemar membaca di Indonesia, sekaligus sebagai sarana promosi yang mengangkat citra perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca masyarakat.

Adin menjelaskan penghargaan tertinggi dalam bidang perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca diberikan kepada tokoh birokrat, tokoh masyarakat, pegiat literasi, media massa, jurnalis yang telah memberikan perhatian penuh kepada pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca di daerahnya masing-masing.

"Di ajang Gemilang Perpustakaan Nasional ini, juga diberikan penghargaan Lifetime Achievement kepada seorang tokoh yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca di Indonesia," jelasnya.

Selain itu, Adin menyebut dalam acara ini juga diberikan apresiasi dan pembinaan prestasi terhadap pustakawan berprestasi tingkat nasional, perpustakaan umum/desa terbaik tingkat nasional, perpustakaan SLTA terbaik tingkat nasional serta buku (pustaka) terbaik koleksi Deposit Perpusnas, lomba bertutur tingkat SD/SMP/SMA. Apresiasi dan penghargaan juga diberikan kepada masyarakat yang telah merawat naskah kuno sehingga lestari hingga kini, kemudian para penerbit yang patuh terhadap amanat UU Nomor 13 tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam. Acara tersebut juga didukung oleh public figure untuk menghibur masyarakat.

Peserta Gemilang Perpustakaan Nasional dihadiri sebanyak 1.000 orang masyarakat, antara lain terdiri dari pustakawan, pegiat literasi, pengelola perpustakaan, Kepala Dinas Perpustakaan dari Provinsi, Kabupaten/Kota yang dilaksanakan di suatu gedung yang bisa menampung peserta dalam jumlah besar.

"Kami berharap klarifikasi dari Perpusnas ini memberikan penjelasan bahwa pemanfaatan anggaran Perpusnas digunakan untuk pengembangan perpustakaan dan peningkatan literasi masyarakat sehingga mampu untuk menciptakan barang/jasa yang berkualitas dan dapat digunakan dalam kompetisi global," imbuhnya.

Mengenai anggaran kendaraan dinas jabatan eselon I dengan pagu Rp 880 juta, Adin mengatakan hal ini sudah sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Sorotan ke Anggaran Rapat Perpusnas

Seperti diketahui, pagu anggaran Perpustakaan Nasional tahun 2023 menjadi perbincangan di media sosial. Pasalnya, anggaran rapat nasional mencapai Rp 9,5 miliar.

Adapun sorotan ini bermula dari cuitan aktivis Literasi Busa Pustaka Adi Sarwono. Dia menyoroti anggaran untuk mobil perpustakaan hingga anggaran rapat yang mencapai Rp 9,5 miliar. Menurutnya, budget untuk kegiatan literasi tak sampai semahal itu.

"Pak @jokowi saya punya konsep "Revolusi Literasi Nasional" dengan budget minim nggak perlu mobil mewah 880 juta, acara 2 miliar sampe meeting 9,5 miliar kayak @perpusnas1 tapi yakin efektif," kata Adi lewat akun Twitternya, @adionooo, Jumat (28/4). detikcom telah meminta izin untuk mengutip cuitan ini.

Adi juga melampirkan tangkapan layar rincian anggaran tersebut. Anggaran tersebut tercantum dalam situs resmi pemerintah terkait Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP).

Dalam laman situs terlampir rincian pengadaan barang jasa perpusnas untuk tahun anggaran 2022/2023. Ada entri soal tender cepat Paket Stakeholder Meeting Nasional dengan nilai pagu sebesar Rp 9,5 miliar. Selain itu, ada anggaran kendaraan dinas eselon I Perpusnas Jakarta sebesar Rp 880 juta.

Halaman 2 dari 2
(fas/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads