7 Fakta Gempar Penghuni Kolong Jembatan Bogor Punya Cek Rp 1,3 Miliar

7 Fakta Gempar Penghuni Kolong Jembatan Bogor Punya Cek Rp 1,3 Miliar

Muchamad Sholihin - detikNews
Sabtu, 29 Apr 2023 07:45 WIB
Seorang pengemis yang tinggal di Jembatan Panaragan dievakuasi Dinsos Bogor. Saat dievakuasi, petugas menemukan uang jutaan hingga cek Rp 1,3 miliar. (dok Istimewa)
Foto: Seorang pengemis yang tinggal di Jembatan Panaragan dievakuasi Dinsos Bogor. Saat dievakuasi, petugas menemukan uang jutaan hingga cek Rp 1,3 miliar. (dok Istimewa)
Jakarta -

Seorang pengemis dan gelandangan yang tinggal di Jembatan Panaragan dievakuasi petugas Dinas Sosial (Dinsos) Bogor. Petugas menemukan uang ratusan ribu, buku tabungan, hingga cek bertulisan 'Rp 1,3 miliar' saat mengevakuasi pengemis wanita yang bernama Tini.

Pengemis wanita itu ternyata sudah berkali-kali diamankan Dinsos namun kembali lagi menjadi pengemis. Dirangkum detikcom, Jumat (28/4/2023) berikut sejumlah fakta-fakta terkait pengemis wanita yang ditemukan memiliki cek Rp 1,3 miliar.

Pengemis Wanita Simpan Cek Rp 1,3 M

Dalam video yang dilihat detikcom, tampak seorang perempuan paruh baya berkaus belang hitam-putih sedang didata petugas. Di hadapannya terlihat setumpuk uang dan surat-surat berharga, seperti STNK, beberapa buku tabungan, kartu ATM, hingga selembar cek bertulisan 'Rp 1,3 miliar'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Bogor Dody Wahyudin membenarkan penanganan seorang pengemis dalam video viral tersebut. Menurutnya, wanita yang sehari-hari menjadi gelandangan dan pengemis (gepeng) itu dievakuasi dari Jembatan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (27/4) pagi.

Wanita tersebut ternyata sudah beberapa kali ditangani Dinsos Kota Bogor.

ADVERTISEMENT

"Betul, tadi pagi kami kembali mengevakuasi Bu Tini, warga Kabupaten Bogor yang memang sudah tiga kali ini kita evakuasi. Jadi memang Bu Tini profesinya sebagai gelandangan dan pengemis, kita evakuasi karena Bu Tini selalu berada di sekitar jembatan penyeberangan di Panaragan," kata Dody kepada detikcom, Kamis (27/4/2023).

Dody menyebutkan petugas Dinsos Kota Bogor yang melakukan evakuasi kemudian memeriksa barang bawaan wanita gelandangan bernama Tini tersebut. Saat itulah ditemukan barang-barang seperti uang tunai Rp 1,8 juta, satu lembar cek senilai Rp 1,3 miliar, hingga STNK motor.

"Dari barang yang dibawa Bu Tini, kita dapati uang senilai Rp 1,8 juta, satu lembar cek senilai Rp 1,35 miliar, empat buah STNK, empat buku tabungan, dan banyak surat-surat yang sudah expired. Baik itu surat perjanjian dan sebagainya," ungkap Dody.

Dody sempat menunjukkan selembar cek beserta barang-barang lain yang disimpan Tini. Selembar cek yang disimpan Tini itu masih tampak rapi. Pada bagian pojok kiri atas tertulis logo dan nama bank dan di bagian tengahnya tertulis 'Satu Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah'.

Dody mengaku belum bisa memastikan dari mana asal cek yang disimpan Tini. Pihaknya masih mendalami dan menunggu kondisi Tini agar bisa diajak berkomunikasi kembali.

"Kalau asalnya kita belum tahu dari mana, nggak tahu sudah expired atau punya orang jatuh, karena kan dia profesinya pemulung, antara dia nemu di jalan atau apa," kata Dody.

Kondisi Kejiwaan Pengemis Simpan Cek Rp 1,3 M Diperiksa

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor membawa Tini, gelandangan dan pengemis (gepeng) yang menyimpan uang jutaan rupiah serta cek bertulisan Rp 1,3 miliar, ke rumah sakit. Tini akan dicek kondisi kesehatan fisik dan kejiwaannya.

"Kemarin Ibu Tini kita bawa ke RSJ Marzoeki Mahdi. Sampai sekarang masih di sana. Tujuan dibawa ke RSMM untuk perawatan dan pengobatan karena hasil asesmen psikolog di Dinsos itu ada indikasi gangguan kejiwaan," kata Kabid Rehabilitasi Dinsos Kota Bogor Doddy Wahyudin ketika dihubungi, Jumat (28/4/2023)

"Jadi dibawa ke RSMM untuk dicek secara keseluruhan, baik secara medis maupun kejiwaan. Secara medis kan untuk dicek fisiknya, darahnya, kemudian diobati biar sehat lagi. Hasil pengecekan dokter belum ada, saya belum tahu hasilnya," tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Kepanikan Warga Akibat Gempa Mentawai M 6,9 Picu Peringatan Tsunami

[Gambas:Video 20detik]



Keaslian Cek Rp 1,3 M Belum Diusut

Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Bogor Dody Wahyudin mengatakan pihaknya belum memastikan keaslian cek Rp 1,35 miliar yang dibawa Tini, pengemis yang biasa mangkal di jembatan penyeberangan orang (JPO) Panaragan, Kota Bogor. Dody masih menunggu kesehatan Tini dan persetujuan keluarga.

"Kita belum cek ke bank soal cek Rp 1,3 M, karena rencananya nanti setelah Ibu Tini sehat. Kita belum melangkah ke sana sebelum Ibu Tini Sehat, jadi jangan sampai kita lakukan pengecekan di luar daripada kewenangan kita. Nanti (pengecekan) bersama-sama dengan yang bersangkutan dan keluarga karena kan ini menyangkut barang milik orang lain," kata Dody, Jumat (28/4/2023).

Dody menyebutkan barang-barang yang dibawa Tini saat dievakuasi masih diamankan di Dinsos Kota Bogor. Barang-barang itu akan diserahkan ke Tini dan keluarga setelah kondisi Tini pulih kembali.

Tanggapan Pihak Bank

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, mengatakan keaslian cek tersebut harus dicek langsung. Pihaknya siap berkoordinasi untuk pemeriksaan cek tersebut.

"Sehubungan dengan informasi ditemukannya cek senilai Rp 1,35 miliar di Bogor pada Kamis (27/4), dapat kami sampaikan bahwa untuk memastikan keaslian warkat cek, harus dilakukan pemeriksaan informasi dan fisik warkat secara menyeluruh," kata Hera saat dimintai konfirmasi terpisah.

"BCA akan senantiasa terbuka untuk berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait. Pada kesempatan ini, kami juga mengimbau nasabah setia untuk selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA. Jaga selalu kerahasiaan data Anda!" tambahnya.

Ketiga Kalinya Dievakuasi Dinsos

Wanita gelandangan dan pengemis (gepeng) kedapatan menyimpan uang jutaan dan selembar cek bertuliskan Rp 1,35 miliar dievakuasi petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor. Wanita bernama Tini ini ternyata sudah tiga kali dijemput Dinsos dari kolong jembatan dan sempat kedapatan menyimpan uang Rp 18 juta.

"Ini sudah ketiga kali kita evakuasi. Sebelumnya ada simpan uang juga. Evakuasi pertama, empat bulan ke belakang, informasinya bawa uang Rp 18 juta. (Evakuasi) kedua, sebelum Lebaran dan bawa uang lagi Rp 8 juta. Terakhir (evakuasi ketiga) hari ini, bawa lagi uang Rp 1,8 juta," kata Kabid Rehabilitasi Dinsos Kota Bogor Dody Wahyudin, Kamis (26/4/2023).

Dodi menyebutkan Tini selalu dijemput pihak keluarga setelah dua kali dievakuasi dari kolong jembatan. Pihak keluarga juga sudah dua kali membuat surat pernyataan akan menjaga Tini agar tidak kembali mengemis dan menggelandang di Kota Bogor.

"Sebelumnya diamankan di lokasi yang sama. Kita juga sudah buat surat pernyataan yang ditandatangani keluarganya, kalau misalnya nanti kedapatan lagi mengemis atau menggelandang di Kota Bogor, pihak keluarga harus bertanggung jawab. Kita pun rencananya akan merehabilitasi ke panti yang diperuntukkan untuk lansia, karena termasuk lansia juga," kata Dody.

"Tadi siang kita antar ke RSMM, barang bawaannya dititip ke Dinas Sosial dengan tanda terima yang jelas. Mulai dari uang, barang, surat berharga," tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Kembali Menjadi Gelandangan

Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Kota Bogor Dody Wahyudin mengungkap sosok gelandangan bernama Tini yang kedapatan menyimpan uang jutaan dan cek Rp 1,3 miliar. Tini disebut miliki banyak uang hingga mampu belikan motor untuk anak dan renovasi rumah.

"Sudah pernah cek keluarganya. Dia ini ekonominya mapan, karena anaknya tiga orang semuanya dia yang belikan sepeda motor, ada yang atas nama anaknya, ada juga yang atas nama orang lain, mungkin beli second ya, saya kurang tahu," kata Dody ditemui di kantornya, Kamis (27/4/2023).

Dody mengatakan, Tini merupakan warga Desa Cibodas, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Ia disebut memiliki tiga orang anak.

"Dia aslinya orang Rumpin, Kabupaten Bogor, jadi dia ini orang kabupaten (Kabupaten Bogor) datang ke Kota Bogor kemudian jadi gelandangan dan pemulung. Tim dari Dinsos juga pernah cek ke keluarganya," ungkapnya.

Dody menduga ada pembiaran yang dilakukan pihak keluarga, sehingga Tini tetap kembali jadi gelandangan dan pengemis meski sudah berkali-kali diangkut petugas Dinsos. Dody bahkan khawatir Tini hanya dimanfaatkan.

"Menurut saya Ibu Tini hanya dimanfaatkan keluarganya, menurut saya ya, karena rumah baru beres dibangun, motornya ada beberapa, tabungan, ada buku tabungan 4, yang setiap hari seperti arisan ada,: kata Dody.

"Menurut pengakuan keluarga, ibunya bekerja. Menurut saya, indikasi keluarga itu tahu Ibu Tini ini kerja dimana, profesinya bagaimana. Cuma karena ini sebagai mata pencahariannya ya dibiarin menggelandang, meskipun tidak secara langsung jadi pengemis, kan membuat orang lain iba dan berkeinginan untuk memberi," tambahnya.

Dody menegaskan, evakuasi terhadap gelandangan dan pengemis dilakukan sebagai upaya menciptakan keamanan dan kenyamanan warga di Kota Bogor.

Akan Dibawa ke Panti Rehab

Kabid Rehabilitasi Dinsos Kota Bogor Dody Wahyudin mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinsos Kabupaten Bogor untuk menindaklanjuti gelandangan dan pengemis (gepeng) penyimpan cek Rp 1,3 M, Tini. Karena sudah tiga kali dievakuasi, Tini rencananya dibawa ke panti sosial untuk proses rehabilitasi.

"Karena ini sudah ketiga kali, setelah sehat nanti kita tetap pendekatannya secara edukasi ya. Kita sedang koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor karena Ibu Tini ini warga Kabupaten Bogor, kalau mereka punya modal uang nanti diarahkan untuk usaha supaya tidak ke jalan lagi, jadi gelandangan dan mengemis lagi, atau memulung lagi," kata Dody dihubungi Jumat (28/4/2023).

"Karena ini kan menyangkut daerah asal atau KTP yang bersangkutan, jadi dia memang bukan warga Kota Bogor, tapi tercatat sebagai warga Kabupaten Bogor, dia aslinya dari Rumpin. Istilahnya kita koordinasi wilayah ya," tambahnya.

Jika pihak keluarga tidak kooperatif, menurut Dody, pihaknya akan menyarankan Dinsos Kabupaten Bogor agar Tini dibawa ke panti rehabilitasi.

"Kita tetap akan lakukan pengawasan melekat, ya. Nanti kita ada langkah berikutnya, apakah akan direhab atau gimana, kalau direhab ya kita serahkan ke Dinsos Kabupaten Bogor, akan direhab di panti sosial milik Kabupaten Bogor," kata Dody.

Dody mengklaim pihak keluarga sudah mengetahui Tini diamankan Dinsos dan dibawa ke RSMM.

"Belum dihubungi, tapi saya rasa sudah tahu. Kemarin juga sebenernya waktu evakuasi ada keluarganya, istilahnya orang-orang yang satu daerah sama dia, jadi saya kira keluarganya pasti tahu. Kita juga sudah sampaikan ke orang-orang di situ supaya sampaikan ke keluarganya, kan anaknya memang suka ke situ," katanya.

"(Pihak keluarga) Belum ada yang hubungi Dinsos, mungkin mereka langsung cek ke (RS) Marzoeki Mahdi, karena mereka pasti tahu Ibu Tini ini dibawa ke mana," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(yld/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads