Jalan di sekitar pertigaan HEK Kramat Jati, Jakarta Timur kerap digenangi air akibat luapan Kali Baru yang tak sanggup menampung air hujan. Untuk mengatasi hal tersebut, tepi kali Baru akan ditertibkan.
Jika Kali Baru meluap, tak jarang pengendara motor yang melintasi kawasan tersebut jatuh karena banjir.
Pada Selasa, (4/10/2022) pemotor ada yang jatuh karena derasnya arus limpasan air dari kali yang menggenangi jalan.
"Banjirnya meluap mulai jam 15.00 WIB deh. Ini sudah surut ya. Awalnya kalau hujan lebat biasanya arusnya langsung deras, arus deras dampaknya terjadi seperti ini kemacetan yang pertama. Yang kedua, banyak kendaraan yang jatuh khususnya roda dua ya banyak yang jatuh," kata Salah seorang warga, Dami K Papang (51) yang melintas di jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan pengemudi motor terjatuh akibat derasnya arus limpasan air dari kali yang menggenangi jalan. Menurutnya, pemotor yang terjatuh juga kebingungan saat melintasi jalanan yang banjir tersebut.
"Kendaraan dari mana saja ya yang dari sini ke Rambutan (Jaktim) atau dia dari Rambutan ke Taman Mini, Taman Mini mau ke PGC, tetap aja pasti jatuh karena pertama derasnya arus. Yang kedua, mereka mungkin ini ya nggak fokus, mungkin dia membawa kendaraan melihat banjir dia bingung," tutur Dami.
Dia mengaku melihat 10 pemotor terjatuh di kawasan Pertigaan Hek Kramat Jati akibat banjir sore ini. Warga di lokasi kemudian menolong pemotor yang terjatuh tersebut.
Penertiban Tepi Kali
Merespons hal tersebut, Wali Kota Jaktim M Anwar mengatakan pihaknya ingin bangunan di bantaran kali direlokasi. Tujuannya, agar bisa dilakukan perbaikan kali secara menyeluruh.
"Itu kan tanggulnya emang udah rawan longsor, terlalu lama ya. Artinya kita melaksanakan perawatan, sehingga kita harus melakukan perbaikan secara menyeluruh. Kan di pinggiran itu masih banyak toko-toko," kata Anwar usai mengikuti acara pengarahan Pj Gubernur DKI Heru Budi di Balai Kota DKI, Rabu (26/4/2023).
Anwar mengatakan perlu ada aturan yang melandasi upaya perbaikan kali tersebut. Pemkot sendiri menginginkan agar bangunan sepanjang Kali Baru itu direlokasi.
"Itu kan harus ada pendekatan ya dengan aturan. Saya sih penginnya semua ditertibkan aja gitu, ya untuk direlokasi ya. Ya (sepanjang Kali Baru)," katanya.
Pasalnya, lanjut Anwar, padatnya bangunan di sepanjang kali menyulitkan alat berat untuk pemasangan tanggul atau sheet pile. Anwar menuturkan sampai saat ini perbaikan tanggul hanya dipasangi tanggul nonpermanen.
"Karena kalau kita mau masang sheet pile nggak mungkin bisa, karena nggak bisa masuk di sana. Paling sekarang hanya tambal-sulam, perbaikan-perbaikan. Nah makanya yang disampaikan tadi terjadi rembesan-rembesan, bocoran dari Kali Baru ke daerah Dukuh ke bawah kan ya ke simpang itu," lanjutnya.
Anwar melanjutkan pemasangan sheet pile yang tinggi perlu dilakukan agar tak meluap ke jalanan dan bangunan warga. Namun dia masih menunggu dari Dinas SDA terkait rencana normalisasi Kali Baru ini.
"Pastikan seluruh tanggul itu ter-sheet pile baru lebih tinggi dari jalan supaya nggak tumpah. Jadi perbaikan. Sekarang longsornya 100 meter, kita perbaiki 200 meter," katanya.
"Kalau rencana mungkin bisa tanyakan ke dinasnya ya. Saya kira nggak mungkin nggak bisa ya. Kita kan menunggu nanti dari SDA," imbuhnya.
Lihat juga Video 'Viral Petani Wanita Seberangi Sungai Pakai Sarung ala 'Flying Fox'':
Pemprov DKI Jakarta memulai program pembangunan tanggul di Kali Baru, kawasan Hek, Kramat Jati, tahun ini. Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 9,5 miliar.
"Tahun ini rencana pengerjaannya. Budget sekitar Rp 9,5 miliar," kata Subkoordinator Urusan Perencanaan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Maman Supratman kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).
Maman menyampaikan pembangunan fisik tanggul ditargetkan mulai pada bulan Juli mendatang. Saat ini, lanjutnya, proyek pembangunan itu masih dalam proses lelang.
"Saat ini masih proses lelang, target Juli ini mulai pekerjaan fisiknya," jelasnya.