Kepala Dinas Dukcapil DKI Budi Awaluddin mengatakan sebanyak 40 ribu pendatang diprediksi akan masuk ke ibu kota seusai Lebaran 2023. Budi mengungkap ada 20 persen pendatang yang tinggal di RW kumuh.
"Ya memang kalau kita lihat tren pendatang selama 3 tahun, mereka yang pendatang dan pendatang mudik balik, 3 tahun ini kita lihat trennya itu 80 persen, bahkan untuk yang pendatang mudik balik ini, 80 persen dari mereka itu berpendidikan SLTA ke bawah. 50 persen dari mereka berpenghasilan rendah dan mereka 20 persen berkonsentrasi di RW kumuh, begitu," kata Budi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (26/4/2023).
Namun Budi tak memerinci sebaran daerah RW kumuh yang dihuni para pendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ya kalau 20 persen sih mereka berkonsentrasi di RW kumuh. (Sebaran daerahnya) ya banyak, RW kumuh kan penyebarannya berbagai macam di wilayah," kata Budi.
Budi mengatakan Dukcapil akan melakukan pendataan kepada pendatang baru Jakarta. Dia menyebutkan pendataan akan dilakukan bagi pendatang yang akan menetap dan nonpermanen.
"H-1 atau pasca pada saat puncak arus balik mudik hingga satu bulan kami lakukan pendataan," ujarnya.
Budi menyampaikan, perkiraan jumlah pendatang baru ke ibu kota pada tahun ini meningkat 20 persen dari 2022, yakni sekitar 30 ribu. Menurutnya, tahun ini angkanya bisa mencapai 36-40 ribu pendatang.
"Ya perkiraannya kita ada penambahan sekitar 20 sampai 30 persen. Jadi perkiraannya dari 36 sampai 40 ribu. Kalau tahun kemarin di 2022 itu 27 ribu ya, dan penduduk nonpermanen sekitar 3.000. 30 ribuan ya berarti sekitar 36 ribu," ujarnya.
Simak juga 'Libur Lebaran Usai, Ganjil Genap Jakarta Kembali Berlaku Hari Ini':
(fca/idn)