Seorang warga, Barkah Yulianto, menceritakan kesannya dalam perjalanan arus balik dari dari Jombang, Jawa Timur (Jatim). Barkah mengatakan perjalanan melewati lintas selatan Jawa yang penuh tantangan.
Barkah memulai perjalanan dari Jombang menuju Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (25/4) sekitar pukul 06.30 WIB. Dia melewati jalur Jombang-Nganjuk-Caburan karena harus mengantarkan anak ke Stasiun Nganjuk untuk naik kereta ke Malang, Jatim.
Dia mengatakan perjalanan dari Jombang ke Stasiun Nganjuk berjalan lancar. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan ke Caruban dan masuk GT Caruban melewati Tol Trans Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi lalu lintas di tol ramai lancar dan banyak pemudik yang balik ke arah Semarang/Jakarta. Karena kami akan menuju Banyumas untuk bersilaturahmi dengan orang tua, maka keluar GT Kartosuro," kata Barkah kepada detikcom, Rabu (26/4/2023).
Dia mengatakan kondisi lalu lintas mulai padat merayap selepas GT Kartosuro-Klaten-Prambanan. Butuh waktu sekitar 3 jam untuk mencapai Prambanan.
Dia lalu memutuskan untuk istirahat di daerah Prambanan untuk makan siang dan salat. Sekitar pukul 14.00 WIB mereka melanjutkan perjalanan dengan mengikuti panduan aplikasi penunjuk peta untuk mencari jalur yang relatif lancar.
"Oleh 'Mbah Google' diarahkan melewati Jalan Berbah melewati persawahan dan tembus ke jalan Yogya-Wonosari kemudian keluar ke lingkar luar selatan Yogya," ucap dia.
Barkah mengalami macet saat kendaraannya memasuki daerah Ambar Ketawang/Gamping karena banyak mobil yang parkir untuk beli oleh-oleh khas Yogya di sekitar Ambar Ketawang. Selanjutnya, kondisi lalu lintas merayap sampai daerah Wates.
Selepas itu lalu lintas ramai hingga tiba di daerah New Yogyakarta International Airports (NYIA) sekitar pukul 16.30 WIB. Barkah bersama keluarga melintasi jalur pantai selatan (pansela) Jawa Tengah dengan asumsi bisa menghemat waktu.
![]() |
"Tetapi mungkin semua orang berpikir seperti itu, sehingga jalur Pansela tersebut ramai. Diperparah dengan banyaknya tempat wisata pantai sehingga saat itu banyak pengunjung yang meninggalkan lokasi sehingga menambah kemacetan," katanya.
Dia mengaku sesampainya di Pantai Karang Bolong, mereka mengambil arah menuju Cilacap karena di aplikasi peta ada indikasi kemacetan antara Sumpiuh-Buntu. Barkah pun melintasi jalur yang menantang.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Pesona Pantai Soge yang Terhampar di Tepi Jalur Pansela':
"Jalur Karang Bolong-Cilacap ternyata jalurnya menantang andrenalin, karena selain tanjakan yang curam (sekitar 45 derajat), belokan yang tajam, jalur sempit dan jalan yang rusak. Ditambah penerangan yang kurang, untungnya banyak warga setempat yang mengarahkan pemudik melewati jalur tersebut yang sangat membantu bagi pengemudi," ungkapnya.
Sesampainya di daerah Widara Payung, dia ke arah Kroya dan lanjut ke Buntu. Mereka mengambil arah ke utara menuju Banyumas sampai sekitar pukul 22.00 WIB.
"Jalur selatan Jawa Tengah, termasuk memiliki jalur yang sempit dan berkelok. Apalagi ada perlintasan kereta api sebidang sepanjang dari Karanganyar/Kebumen sampai Sampang/Cilacap yang menimbulkan kemacetan saat musim mudik dan balik Lebaran. Dengan adanya jalan tol Yogya-Cilacap semoga bisa membantu mengatasi kemacetan di jalur ini saat musim ramai lalu lintas," harapnya.
Barkah dan keluarga akan melanjutkan etape perjalanan mudik selanjutnya dari Banyumas ke Bekasi.
Berbagi Cerita Bersama detikcom Yuk!
detikcom mengundang para pembaca untuk berbagi cerita dan pengalaman selama menjalani mudik pada Lebaran Idulfitri 2023 ini.
Cerita dan foto dapat dikirimkan ke email redaksi detikcom di alamat redaksi@detik.com atau via WhatsApp (WA) di nomor ini. Jangan lupa sertakan nomor telepon yang dapat dihubungi ya.
Salam sehat, semoga lancar sampai tujuan.