Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tidak lengah dan mengikuti anjuran pemerintah terkait kasus COVID-19. Khususnya saat berwisata atau berkegiatan selama momentum libur Lebaran.
Adapun salah satu anjuran pemerintah adalah tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker jika sedang merasa sakit atau bergejala serta bagi komorbid. Menurutnya, ini adalah langkah menghadapi tren penyebaran COVID-19 yang kembali meningkat.
"Saya mohon semua saja untuk tetap menjaga protokol kesehatan, tetap bisa berwisata namun protokol kesehatannya tidak diabaikan. Pastikan yang bergejala dan komorbid gunakan masker," ujar Khofifah dalam keterangan tertulis, Selasa (25/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khofifah mengungkapkan ancaman COVID-19 belum benar-benar berakhir, bahkan terjadi tren peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Oleh sebab itu, ia berharap semua pihak tetap harus siaga waspada, terutama para dokter dan tenaga kesehatan.
Berdasarkan Data Nasional pukul 16.00 WIB yang dirilis Senin (24/4), terjadi peningkatan jumlah kasus di Jatim sejak tanggal 12 April 2023. Penambahan kasus harian yang sebelumnya hanya 30-50 per hari, menjadi lebih dari 100 kasus per hari.
Per 24 April 2023, kasus COVID-19 di Jawa Timur pun kembali mengalami peningkatan dengan adanya penambahan 119 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari 697 kasus aktif. Sehingga kasus kumulatif COVID-19 di Jatim mencapai 641.307.
"Kemarin ada 119 kasus COVID-19 baru yang terkonfirmasi di Jawa Timur. Selain itu, dilaporkan bahwa terdapat 2 varian Arcturus yang ditemukan di Jatim. Meskipun demikian, saya harap semua tetap tenang, karena kebanyakan kasus baru yang sudah divaksin booster gejalanya ringan. Oleh karena itu tidak perlu panik tetapi saya imbau vaksinasi booster lebih dikuatkan kembali," jelasnya.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan positivity rate atau proporsi yang terkonfirmasi positif dari yang menjalani tes COVID-19 di Jawa Timur mencapai 10,32%. Angka ini lebih tinggi di atas standar WHO sebesar 5%. Namun masih di bawah positivity rate nasional yang mencapai 10,69%.
"Data menunjukkan sejak 12 April 2023 ini positivity rate mengalami peningkatan, dan ini harus menjadi catatan kewaspadaan kita semua," tuturnya.
Meskipun demikian, kata Khofifah, rumah sakit masih relatif terkendali karena tingkat keterisian rumah sakit atau BOR masih berada di ambang memadai yaitu 6,29% dari tanggal 30 Maret hingga 19 April 2023.
"Tentu kami semua tidak ingin keadaan kembali memburuk. Karena semua usaha telah kita lakukan bersama untuk bangkit dari COVID-19," ujar Khofifah.
Mantan Menteri Sosial RI ini juga mengatakan adanya 125 penambahan kasus sembuh di Jawa Timur per 24 April 2023. Sehingga total kasus sembuh di Jatim mencapai 608.239. Sementara itu, ada penambahan 1 kasus kematin sehingga secara kumulatif menjadi 32.381 kasus.
Imbauan Khofifah untuk Hadapi COVID-19
"Saya meminta bagi mereka yang merasa flu atau demam agar menggunakan masker, demikian juga dengan yang memiliki komorbid gunakanlah masker, dan jika bertemu dengan lansia juga sebaiknya menggunakan masker. Ini dilakukan untuk bersama-sama menjaga agar bisa menekan penyebaran COVID-19," pesan Khofifah.
Khofifah juga mengimbau masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19, baik dosis pertama hingga booster kedua.
"Saat ini penyebaran COVID mulai agak meningkat, namun kita tidak perlu menyikapinya secara berlebihan. Dan untuk itu saya mengingatkan kembali pentingnya vaksinasi, baik vaksinasi pertama dan kedua, maupun booster yang pertama dan kedua," tegasnya.
Berdasarkan Dashboard Kemenkes/KPCPEN, per tanggal 24 April 2023, jumlah dosis vaksinasi pertama di Jatim mencapai 30.242.166 orang. Dosis vaksinasi kedua di Jatim mencapai 26.398.014 orang. Sementara itu, dosis vaksinasi ketiga di Jatim mencapai 9.379.357 orang dan dosis vaksinasi keempat di Jatim mencapai 690.424 orang.
Khofifah mengatakan di libur dan cuti bersama Lebaran kali ini, semua pihak termasuk Dinas Kesehatan dan layanan kesehatan lainnya diminta tetap siaga.
"Pihak-pihak terkait saya minta tetap siaga karena ini kan momen yang banyak sekali masyarakat gunakan untuk silaturahmi," ucapnya.
Ia juga meminta agar masyarakat yang akhir-akhir ini mengendurkan protokol kesehatan untuk kembali meningkatkan dan menegakkan kembali pola hidup bersih dan sehat.
"Tetap bisa berwisata tetapi jangan protokol kesehatan dijalankan kembali, kita ketatkan. Pola hidup bersih dan sehat harus kembali kita biasakan. Bagi yang sedang sakit atau memiliki komorbid untuk tetap menggunakan masker," pungkasnya.
(ega/ega)