"Untuk ke depannya mungkin kita push lagi menjadi sebuah aturan-aturan yang agak menekan pengunjung ya bahwa ada sanksinya," kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang kepada wartawan di Ragunan, Jaksel, Selasa (25/4/2023).
Bambang menuturkan saat ini pihaknya masih memberi imbauan dalam bentuk tulisan dan pengeras suara kepada pengunjung untuk tidak merokok di area TM Ragunan. Sebab, kata Bambang, hal itu mengganggu lingkungan dan ruang udara bersih TMR.
"Kendaraan aja kita upayakan akan kita proses kendaraan yang tidak berasap ya, sudah kita proses menggunakan listrik electric car, electric motor sudah ke arah situ," ungkap Bambang.
Bambang menegaskan pihaknya menginginkan TMR menjadi ruang bebas asap rokok sesuai dengan Pergub Nomor 88 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 75 Tahun 2005 tentang kawasan dilarang merokok. Bambang mengatakan belum ada ada rencana membuat smoking area di kawasan TM Ragunan.
"Sejauh ini belum, sejauh ini kita pengennya clean area dulu free from smoking area tidak ada ruang untuk perokok. Bahkan petugas-petugas kami pun kami sosialisasikan untuk tidak merokok di kawasan ini," jelasnya.
Pengunjung Minta Dibuat Area Merokok
Sebelumnya, tak sedikit pengunjung menjauh dari lokasi kerumunan untuk merokok di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan (Jaksel). Pengunjung minta dibuatkan smoking area (area merokok).
Pantauan detikcom di TMR, Jaksel, Selasa (25/4/2023), pengunjung didominasi oleh anak-anak. Tampak bapak-bapak mengambil tempat jauh dari kerumunan untuk merokok.
Salah seorang pengunjung, Heru, mengaku menjauh dari keluarganya mengambil tempat untuk merokok. Heru bermaksud agar keluarga dan pengunjung aman dari asap rokoknya.
"Iya agak ngejauh. Iya supaya tidak berkerumun sama orang, cari tempat aman terhadap orang," kata Heru kepada detikcom, Selasa (25/4/2023).
Heru menilai TM Ragunan perlu membuatkan smoking area di berbagai lokasi. Sebab, menurutnya, banyak pengunjung merupakan perokok aktif.
"Ya sebenarnya harus ada ya soalnya kan semua orang banyakan perokok. Saya juga udah lama ngerokok. Ya harus banyak-banyak si dibikin di setiap lokasi untuk berteduh ada smoking area-nya ," ungkapnya.
Pengunjung lainnya, Rahmat, mengharapkan adanya smoking area. Karena tak ada smoking area, dirinya mencuri-curi tempat untuk merokok.
"Ya mengharapkan makanya kan saya juga agak minggir buat ngerokok takut anak saya gitu. Karena di rumah pun saya nggak berani merokok di dalam ruangan gitu," ujar Rahmat.
Lihat juga Video 'Kemenkes Ungkap Uang Belanja Rokok Lebih Tinggi Daripada Makanan Bergizi':
(dek/dek)