Analisis Pakar Gestur soal Pilihan Busana dan Nada Jokowi di Deklarasi Ganjar

Analisis Pakar Gestur soal Pilihan Busana dan Nada Jokowi di Deklarasi Ganjar

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 22 Apr 2023 20:14 WIB
Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) PDIP. Usai pengumuman itu, Megawati bersama Jokowi hingga Ganjar berpose salam metal, Jumat (21/4/2023).
Momen deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP. Foto: Agus Suparto/Biro Setpres
Jakarta -

Gestur Jokowi di acara deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP jadi perhatian. Pakar gestur membaca makna di balik gerak gerik Sang Presiden di acara tersebut.

Pakar gestur Handoko Gani menilai ada sejumlah hal menarik yang ditampilkan Jokowi di acara deklarasi Ganjar Capres di Istana Batutulis, Bogor, Jumat (21/4/2023). Gani menyoroti pilihan busana Jokowi dan perubahan nada bicaranya.

"Sepanjang yang saya tahu, Pak Jokowi saat meninggalkan rumahnya di Solo itu menggunakan baju merah, yang identik sekali dengan warna PDIP. Sementara yang kita lihat Pak Jokowi ganti menggunakan batik, batik yang simbolnya sangat kuat, memiliki pesan yang cukup kuat, artinya ini menjadi suatu pertanyaan, apakah keberangkatan Pak Jokowi dari Solo yang mendadak tersebut, kalau ini benar, mengganti pakaiannya, berarti ada sesuatu yang terjadi," ujar Handoko kepada wartawan, Jumat (21/4/2023) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, simbol yang ada di batik Jokowi menunjukkan kekuatan. Handoko menganalisis sejumlah kemungkinan pesan yang ingin disampaikan Jokowi lewat batik pilihannya.

"Dan yang menarik adalah mengapa tidak menggunakan baju partai atau yang warnanya identik dengan partai? Tapi menggunakan batik. Pesan apa yang mau disampaikan? Ini akhirnya menjadi beberapa kemungkinan: Apakah ingin menyampaikan pesan bahwa dia pun powerful? Apakah ingin memberikan pesan beliau tidak seberapa setuju dengan keputusannya partai. Saya menilai ada kemungkinan Pak Jokowi tidak seberapa senang dengan keputusan partai tetapi harus mengambil keputusan," ulasnya.

ADVERTISEMENT

Handoko memperkuat analisisnya dengan mengulas nada bicara Jokowi di acara itu. Ada tiga hal yang disorot oleh Handoko.

"Satu, ketika mengatakan 'baru saja mengumumkan bakal calon presiden' itu ada jeda. Dua, waktu menyampaikan, menyebutkan nama Ganjar Pranowo ada jeda. Tiga, ketika menyampaikan kriteria seorang bakal calon presiden, yaitu seorang pemimpin yang dekat dengan rakyat itu nada suaranya berubah," ujar Handoko.

Menurut dia, ketiga hal yang disebutnya merupakan pesan yang sangat kuat memberi kesan bahwa ada sesuatu di balik layar deklarasi Ganjar. Handoko menyatakan Jokowi tak terlalu menyukai keputusan yang telah diambil PDIP, meski punya andil terhadap keputusan tersebut.

"Keputusan yang diambil adalah ada andil dari Pak Presiden Jokowi, kemudian bahwa tidak sepenuhnya beliau menyukai keputusan yang sudah diambil, tapi itu yang terbaik saat ini," ujarnya.

(tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads