Pakar Transportasi Apresiasi Polri: Mudik Tahun Ini Lebih Lancar

Pakar Transportasi Apresiasi Polri: Mudik Tahun Ini Lebih Lancar

Mei Amelia R - detikNews
Kamis, 20 Apr 2023 22:08 WIB
Foto udara kendaraan melintas di Tol Jakarta-Cikampek KM 47 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (20/4/2023). Korlantas Polri memberlakukan contraflow dari KM 36+800 sampai dengan KM 70 dari pukul 00.15 WIB dini hari untuk mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas di ruas tol arah Cikampek. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Ilustrasi lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek (Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta -

Pakar transportasi Universitas Indonesia, Ellen Tangkudung, menilai mudik tahun ini lebih lancar dibanding tahun lalu. Rekayasa lalu lintas yang diterapkan sudah sesuai dengan perhitungan.

"Kalau dari pengamatan saya dari kemarin, rekayasa lalin itu sebenarnya sudah sesuai dengan rencana. Jadi prediksi jumlah kendaraan, jumlah pemudik, kemudian jumlah kendaraan yang akan lewat tol itu sudah diperhitungkan untuk memperlancar dengan rekayasa lalu lintas itu memang bukan pengalaman pertama, tapi dari tahun lalu juga sudah dilakukan sehingga dibuatlah rekayasa lalu lintas satu arah (one way)," kata Ellen Tangkudung saat dihubungi wartawan, Kamis (20/4/2023).

Sejauh ini, Ellen menilai penerapan rekayasa lalu lintas yang dilakukan Polri dan instansi terkait cukup efektif untuk mengurai kemacetan. Lalin sudah mulai melandai karena puncak mudik sudah lewat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, sampai sekarang ya (rekayasa lalin efektif). Mungkin kalau dikatakan puncaknya itu sudah lewat, karena besok sudah Lebaran, tapi orang mudiknya sudah mulai melandai. Tinggal nanti arus baliknya diterapkan lagi," imbuhnya.

Menurutnya, mudik tahun ini relatif lebih lancar. Hanya, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih masif supaya rekayasa lalin yang akan diterapkan terinformasikan kepada masyarakat dengan lebih baik.

ADVERTISEMENT

"Iya, sampai saat ini lebih lancar. Tapi itu kalau fokus ke jalan tol. Saya mengamati juga dan informasi dari teman-teman, beberapa jalan arteri lainnya tidak selancar itu, seperti di Nagreg itu saya dapat laporan dari teman yang lolos itu Nagreg itu macet," katanya.

"Saya kalau ingat tahun lalu ada pengamatan satu arah ini sama dengan yang sekarang diperpanjang waktu u satu arah, jadi yang direncanakan jam sekian jadi jam sekian, itu diperpanjang. Sekarang pun diperpanjang kalau tidak salah sampai jam 12 malam," katanya.

"Yang tahun lalu kalau tidak salah persoalannya perpanjangannya itu tidak terlalu disosialisasi dengan baik, sehingga orang yang dari Bandung ke Jakarta itu menunggu sampai dibuka lagi menjadi dua arah," lanjutnya.

Meski begitu, kelancaran mudik ini bukan tanpa macet sama sekali, namun masih terkelola dengan baik. Hal ini menurutnya terjadi karena perjalanan dilakukan pada waktu yang bersamaan, sehingga cukup berdampak terhadap situasi lalu lintas.

"Saya mengamati dari setiap laporan itu memang cukup baik, tapi bukan tidak ada macet sama sekali. Saya lihat ada beberapa titik di Tol Cikampek maupun MBZ itu ada kemacetan, karena tidak mungkin juga pada waktu yang bersamaan akan semua lancar, pasti ada saat-saat di mana ada kemacetan. Terus sama yang saya perhatikan di keluar masuk rest area hingga ada upaya-upaya untuk mengelola lalu lintas direst are dengan istilahnya buka tutup itu.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Dukung Kebijakan Rekayasa Lalin

Ellen mendukung kebijakan Polri dan instansi terkait yang telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas. Salah satunya persiapan jalur Japek Selatan untuk mengakomodir lalu lintas dari arah Bandung ke Jakarta jika one way diterapkan di Tol Cikampek.

"Saya mendukung kebijakan tersebut karena itu sudah disiapkan. Kebetulan sebelum terjadinya arus mudik, saya juga diajak untuk melihat kesiapan dari jalan tol ini dan juga jalan pilihan yang disiapkan untuk kalau terjadi satu arah yaitu Japek Selatan, itu dari Sadang sampai Karawang Timur itu kan sudah jadi, sudah bisa digunakan dan hanya digunakan kalau terjadi satu arah, Japek Selatan itu untuk menampung arus dari Bandung ke Jakarta, nanti akan keluar di Karawang. Memang tidak senyaman kalau lewat jalan tol seluruhnya," paparnya.

Ia juga mengapresiasi koordinasi lintas instansi yang berjalan dengan baik guna mengurai kepadatan volume kendaraan.

"Saya juga mengamati mereka sudah mempersiapkan terutama soal koordinasi. Karena lalu lintas itu harus benar-benar ada koordinasi dari awal sampai ujung jalan tol, kalau satu arah kan sampai Kalikangkung itu memang harus dikoordinasikan dengan baik, supaya tidak terjadi kemacetan atau yang paling penting itu semua berkeselamatanlah," ucapnya.

Rekayasa lalu lintas, baik dengan sistem contraflow maupun one way (sistem satu arah), menurutnya memiliki risiko masing-masing dan sangat situasional. Rekayasa contraflow maupun one way memiliki plus minusnya.

"Memang kedua-duanya ada risiko, tidak berarti satu lebih baik satu tidak, sangat tergantung dari kondisi dan jumlah lalu lintas ini ketika dilaksanakan one way berarti jalur lawannya dirugikan, Jakarta ke arah timur, kemudian dari arah timur ke Jakarta mereka harus melewati jalur arteri tidak bisa lewat jalan tol itu dirugikan, sebaliknya dari arah Jakarta ke Timur sangat lancar," jelasnya.

Misalnya saja, contraflow berisiko terhadap keselamatan pengguna jalan terutama di jalur yang diterapkan contraflow. Akan tetapi, hal ini bisa diminimalkan jika penerapan contraflow diinformasikan beberapa jam sebelum diterapkan.

"Memang ada juga kalau contraflow itu kekhawatirannya tentang keselamatan, karena ada lawan arah di satu-dua lajur yang sama. Walaupun satu arah tidak bisa dikatakan tidak muncul kecelakaan bisa saja dan bahkan beruntun, tapi itu kalau semua tertib di lajurnya bisa lancar," katanya.

"Jadi saya tidak bisa katakan mana yang lebih baik, tergantung dari volume lalin yang akan lewat dan itu harus benar-benar diamati dengan baik lewat CCTV atau pengamatan atau perhitungan volumenya di pintu tol. Jadi kalau di pintu tol itu kelihatan ada jumlah volume yang akan tinggi kemudian bisa diatur di beberapa kilometer ke depan, nggak bisa mendadak ya contraflow maupun satu arah itu harus disiapkan," tambahnya.

Lebih lanjut, Ellen Tankudung mengapresiasi Polri dan segenap instansi yang terlibat dalam pengamanan arus mudik ini.

"Sangat apresiasi kepada Polri, perhubungan dan semua instansi yang petugasnya tidak bisa libur, petugas yang selalu dimarahi, ditumpahkan emosionalnya kalau terjadi kemacetan, saya sangat apresiasi kepada mereka," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(mei/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads