1 Syawal 1444 H Jatuh Pada Tanggal Berapa? Tunggu Sidang Isbat di Kemenag

1 Syawal 1444 H Jatuh Pada Tanggal Berapa? Tunggu Sidang Isbat di Kemenag

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 20 Apr 2023 18:52 WIB
Hilal Lebaran 2022 sudah bisa diprediksi oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Hilal tersebut diperkirakan terlihat pada saat sidang isbat, Minggu, 1 Mei 2022.
Ilustrasi pemantauan hilal (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Tanggal 1 Syawal 1444 Hijriyah (H) jatuh pada tanggal berapa? Saat ini pemerintah bersama DPR hingga ormas Islam sedang menggelar sidang isbat.

Sidang isbat digelar di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Pusat (Jakpus) pada Kamis (20/4/2023) sejak sore tadi. Sidang isbat ini digelar untuk menentukan 1 Syawal 1444 H.

Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau hari raya Idul Fitri jatuh pada 22 April 2023. Ketetapan itu dikeluarkan berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kemenag.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jatuh pada hari Sabtu tanggal 22 April 2023," ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas dalam jumpa pers di kantornya.

Sidang isbat diikuti Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi bersama Wamenag Zaunit Tauhid Sa'adi dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

ADVERTISEMENT

Yaqut mengimbau umat Islam tetap menjaga ukhuwah islamiyah menyikapi kemungkinan adanya perbedaan tersebut. Dia menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2023 tentang penyelenggaraan hari raya Idul Fitri 1444 H.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H/2023 M," kata Yaqut dilansir melalui situs resmi Kemenag, Kamis (20/4).

Untuk diketahui, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sudah lebih dulu menentukan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

Kemenag memaparkan posisi hilal belum memenuhi kriteria untuk memasuki bulan baru. Sebagai informasi, Kemenag dan tim hisab rukyat dari berbagai ormas lembaga pemerintah, semua unsur, pakar di Indonesia bersepakat untuk memakai kriteria baru mabin, yakni tinggi minimal 3 derajat dan elongasinya 6,4 derajat.

"Hilal masih belum memenuhi kriteria," ujar anggota tim hisab rukyat Kemenag RI, Hafid, Jakarta, Kamis (20/4).

Secara umum, penentuan hari raya Idul Fitri 2023 menggunakan dua metode, yakni metode hisab dan rukyat. Metode tersebut digunakan pemerintah dan juga ormas Islam, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam hal ini, pemerintah RI melalui Kemenag menggunakan gabungan antara metode hisab dan rukyat dengan mengacu pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang kemudian ditetapkan melalui sidang isbat.

Sementara itu, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini menitikberatkan pada posisi geometris benda-benda langit. Sedangkan NU menggunakan metode rukyatul hilal. Potensi perbedaan umumnya terjadi antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Simak Video 'Pemantauan Kemenag DKI: Hilal Belum Penuhi Mabims':

[Gambas:Video 20detik]



(jbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads