Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo membuka Tuksedo Studio Exhibit 2023 di Terminal Kedatangan Domestik, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Diselenggarakan atas kerja sama Tuksedo Studio dengan PT Angkasa Pura I, didukung IMI Pusat, IMI Bali, dan berbagai pihak terkait lainnya
Adapun acara tersebut bertujuan untuk menunjukkan sesuatu karya anak bangsa yang tidak 'kaleng-kaleng' yaitu mobil sport klasik yang sangat ikonik dengan harga aslinya saat ini mencapai jutaan dolar atau ratusan miliar rupiah. Pameran mobil asli buatan Indonesia tersebut juga dimaksud sekaligus menyambut kembali geliat pariwisata Bali menjelang liburan hari raya Idul Fitri.
"Beberapa kendaraan klasik legendaris ikonik yang harga aslinya tidak masuk akal mencapai jutaan dolar atau ratusan miliar rupiah itu, kini sudah dibuat Tuksedo Studio Bali antara lain, Porsche 356 Speedster (1957), Porsche 356 A Coupe (1955-1959), Porsche 550 Spyder (1953-1956), Mercedes Benz 300 SL Gullwing (1954 1957), Toyota 2000 GT 1968 (1967-1970), Jaguar XK 120 (1948-1954), Ferrari 250 GTO (1962-1964), hingga Maserati 450S (1956-1958). Selain hasil kendaraan yang telah diproduksi, melalui pameran ini turis juga bisa menyaksikan proses pembuatan kendaraan dari nol. Dari mulai desain hingga rancang bangun dan pola rangka menggunakan kayu," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (20/4/23).
Melalui Tuksedo Studio Exhibit 2023, turis setibanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang datang untuk berlibur ke Bali bisa langsung menyaksikan kehebatan karya anak bangsa yang telah sukses membuat kendaraan klasik legendaris secara handmade.
Selain kendaraan klasik legendaris, Tuksedo Studio juga dipercaya oleh Dorna Sport dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk membuat trofi Juara MotoGP Mandalika 2022, World Superbike Mandalika 2021 dan 2022, World Supersport Mandalika 2021 dan 2022, serta Asia Talent Cup Mandalika 2021 dan 2022.
Bamsoet mengatakan Tuksedo Studio telah sukses menyelesaikan uji jalan terhadap berbagai mobil klasik legendaris yang diproduksinya. Antara lain melibatkan mobil Porsche 550 Spyder, Porsche 356 Coupe, dan Porsche 356 Speedster. Uji jalan tahap pertama menempuh rute dari workshop Tuksedo Studio di daerah Gianyar menuju kawasan Denpasar dan menjelajahi berbagai kawasan di Bali.
"Di Tuksedo Studio, uji jalan dilakukan tidak hanya sekali. Uji coba dan kendali mutu dilakukan secara terus menerus serta dilakukan evaluasi mengenai berbagai hal yang perlu disempurnakan hingga mobil benar-benar siap untuk kepuasan pelanggan serta performa yang maksimal di jalan raya. Kehadiran Tuksedo Studio bisa menjadi jawaban bagi para pecinta mobil klasik legendaris untuk mengendarai kendaraan impiannya dengan harga yang terjangkau. Dengan kualitas yang bisa diadu dengan mobil keluaran baru lainnya," tutur Bamsoet.
Bamsoet menerangkan keberadaan Tuksedo Studio tidak hanya didukung oleh IMI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga memberikan dukungan serupa saat mengunjungi Tuksedo Studio pada September 2021 lalu.
"IMI bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sepakat untuk terus bekerja sama menjadikan industri modifikasi otomotif, baik dalam bentuk restorasi maupun produksi sebagaimana dilakukan Tuksedo Studio, sebagai bagian dalam memperkuat tulang punggung perekonomian nasional. Karenanya IMI mendukung langkah Menteri Parekraf Sandiaga Uno yang akan memasukan sektor modifikasi otomotif dalam peraturan pemerintah yang sedang disusun sebagai turunan dari UU No.24/2019 tentang Ekonomi Kreatif. Sehingga industri modifikasi otomotif memiliki payung hukum," pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, pembukaan Tuksedo Studio Exhibit 2023 turut dihadiri Founder Tuksedo Studio Puji Handoko, Co-Founder Tuksedo Studio Laksamana Gusti Handoko, dan Ketua IMI Bali Ajik Krisna.
(prf/ega)