Pembelian 294 motor dinas bagi kepala desa dan lurah di Wonogiri memantik kritik netizen yang mengaitkannya dengan jalan rusak di wilayah itu. Bupati Wonogiri Joko Sutopo, yang biasa disapa Jekek, menjelaskan foto jalan rusak yang menjadi bahan kritik adalah jalan yang menjadi tanggung jawab Provinsi Jawa Tengah.
Seperti diketahui, Bupati Jekek membagi-bagikan 294 motor dinas jenis N-Max berwarna merah untuk kepala daerah dan lurah se-Wonogiri pada awal April ini. Anggaran yang dikeluarkan untuk pembelian motor-motor tersebut senilai Rp 9,4 miliar.
Seremoni penyerahan motor-motor itu viral di media sosial. Lalu muncullah kritik terhadap kebijakan itu, salah satunya mengaitkan dengan jalan rusak di Wonogiri, yang dinilai lebih penting untuk diperbaiki ketimbang membeli motor bagi kepala desa dan lurah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Jekek menjawab kritik itu. Dia menjelaskan, Pemda Wonogiri punya kewajiban mengurus 1.038 kilometer jalan di wilayahnya. Dari kewajiban tersebut, 96-97 persen di antaranya sudah diperbaiki atau dalam perbaikan.
Selain itu, dengan kolaborasi dana desa dan APBD Wonogiri, jalan-jalan rusak di gang-gang yang menjadi tanggung jawab desa sudah diperbaiki atau dalam perbaikan. Dia mengatakan kolaborasi desa dan Pemkab Wonogiri ini sudah menunjukkan kinerja baik di berbagai sektor, salah satunya perbaikan jalan.
Soal jalan rusak yang dikaitkan netizen dengan pembelian motor, Jekek mengatakan sudah melihat foto-foto yang ditampilkan di media sosial. Setelah melihat foto dan mengecek data, dia mengatakan jalan rusak yang difoto oleh netizen sebagai bahan kritik adalah jalan yang menjadi tanggung jawab Provinsi Jawa Tengah.
"Menurut data di kami, yang rusak pasti jalan provinsi, artinya tanggung jawab provinsi, bukan tanggung jawab kami. Kalau Rp 9 miliar (anggaran beli motor) kenapa tidak bangun jalan, nggak bisa, kami nanti disemprot BPK, itu bukan aset kami. Pasti (itu melanggar hukum, red)," ujar Jekek dikutip dari Channel Total Politik, Rabu (19/4/2023).
"Kalau (foto jalan) yang dilingkar-lingkar sudah pasti 1.000% bukan jalan kami, pasti, kami bicara data," imbuhnya.
Jekek menegaskan pihaknya sudah memperbaiki 96-97% jalan yang menjadi kewajiban Kabupaten Wonogiri. Dia mengatakan indikasi hasil kerjanya diapresiasi warga juga bisa dilihat kenaikan elektoral partainya.
"Itulah yang menyebabkan kami dalam perspektif politik masyarakat memberikan apresiasi mungkin ya atau kepercayaan kepada kami, partai yang kami naiknya 120%. Gimana logikanya kalau masyarakat jalannya rusak-rusak masak partai kami bisa naik 120%," kata Ketua DPC PDIP Wonogiri ini.
Jekek menjelaskan, dia sudah mengingatkan provinsi untuk memperbaiki jalan rusak tersebut dalam forum-forum bersama Provinsi Jawa Tengah. Namun hingga awal April 2023 ini belum ada realisasi.
"Sudah (disampaikan ke Gubernur Jateng). Itu sudah kita sampaikan, kan sudah terdokumentasi. Pasti di situ sudah diusulkan untuk revitalisasi jalan," ujar Jekek.
(tor/bar)