Menteri LHK Siti Nurbaya mengimbau para pemudik untuk menerapkan kampanye Mudik Minim Sampah. Hal itu bertujuan untuk mengajak masyarakat berkontribusi dalam pengurangan sampah khususnya menjelang Idul Fitri.
Hal tersebut diungkapkan Siti saat meninjau arus mudik di Terminal Pulo Gebang Jakarta Timur, hari ini. Turut hadir dalam peninjauan tersebut yakni Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kepala Terminal Pulo Gebang, Dirjen PSLB3 KLHK, Sesditjen PSLB3, Direktur Penanganan Sampah KLHK, Kepala Biro Humas KLHK.
"Kampanye Mudik Minim Sampah sudah dilakukan KLHK sejak tahun 2016. Pemerintah terus belajar untuk mengurangi timbulan sampah salah satunya lewat imbauan Mudik Minim Sampah kepada para pemudik," kata Siti dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan dalam rentang dua minggu masa mudik Lebaran, diprediksi akan ada sampah sebanyak 49.520 ton dari jumlah pemudik tahun ini yang diperkirakan tembus 123,8 juta orang. Timbulan sampah tersebut berasal dari sisa makanan, sampah plastik kemasan makanan dan minuman yang ada pada tiap titik pemberhentian ataupun di sepanjang jalur mudik.
Untuk itu KLHK meninjau sekaligus mendukung para pengelola tempat pemberangkatan pemudik seperti di terminal bus, stasiun kereta, pelabuhan, bandara, dan rest area jalan tol untuk menambahkan sarana prasarana pengelolaan sampahnya agar sampah terkelola baik.
"Memang untuk mengelola sampah di tempat umum seperti ini butuh dukungan sarana prasarana yang cukup dan memadai," tuturnya.
Dalam peninjauan tersebut, Siti turut menyerahkan bantuan sarana prasarana pengelolaan sampah berupa gerobak sampah terpilah, tempat sampah terpilah, dan tempat sampah besar kepada Pengelola Terminal Pulo Gebang yang akan diletakkan di seluruh Terminal Pulo Gebang.
Ia menyebutkan upaya untuk menekan angka sampah sepanjang momen mudik sudah dituangkan dalam Surat Edaran Menteri LHK Nomor SE 2/MENLHK/PSLB3/PLB.2/4/2023 Tentang Pengendalian Sampah dalam Rangkaian Kegiatan Hari Raya Idul Fitri 2023.
Surat edaran ini bertujuan untuk memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah guna mengurangi timbulan sampah ke TPA. Kemudian, memperkuat partisipasi publik dalam upaya pengurangan sampah melalui Pelaksanaan Ramadan Minim Sampah, Idul Fitri Minim Sampah dan Mudik Minim Sampah.
Selain itu, memperkuat komitmen dan peran aktif produsen/pelaku usaha dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah melalui rangkaian hari raya Idul Fitri 2023 Minim Sampah. Keempat, melaksanakan pengurangan dan penanganan sampah melalui rangkaian Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri Minim Sampah.
Kelima, melakukan komunikasi, menyebarkan informasi dan melaksanakan edukasi kepada masyarakat dan media massa terkait pengelolaan sampah melalui media cetak, media elektronik dan/atau media sosial selama rangkaian bulan suci Ramadan, mudik dan hari raya Idul Fitri.
"Pelaksanaan lapangan dari kampanye Mudik Minim Sampah ini dilakukan melalui: (1) Penyebarluasan informasi pelaksanaan Minim Sampah melalui media cetak/elektronik maupun media sosial kepada masyarakat luas di wilayah masing-masing, (2) Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah pada lokasi pelaksanaan mudik, (3) Melaksanakan pengumpulan dan pengangkutan sampah pada lokasi pelaksanaan mudik," tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, kampanye Mudik Minim Sampah, didahului dengan kegiatan Ramadan Minim Sampah dan akan dilanjutkan dengan kampanye Lebaran Minim Sampah yang merupakan satu rangkaian seperti yang diatur dalam Surat Edaran Menteri LHK Nomor SE 2/MENLHK/PSLB3/PLB.2/4/2023 Tentang Pengendalian Sampah dalam Rangkaian Kegiatan Hari Raya Idul Fitri 2023.
Pada kegiatan Lebaran Minim Sampah kedepan akan berisi himbauan untuk melaksanakan hantaran minim sampah; melaksanakan zakat minim sampah; dan melaksanakan sholat Ied minim sampah.
(prf/ega)