Wujud Toleransi, IMI Santuni 200 Anak Yatim dari Lintas Agama

Wujud Toleransi, IMI Santuni 200 Anak Yatim dari Lintas Agama

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Selasa, 18 Apr 2023 09:23 WIB
IMI Berikan Santunan Anak Yatim Lintas Agama
Foto: MPR
Jakarta -

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama keluarga besar IMI memberikan santunan kepada 200 anak yatim lintas agama yakni dari agama Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, hingga Konghucu.

Bantuan senilai masing-masing Rp 1 juta tersebut sebagai wujud toleransi serta perhatian kepada mereka yang membutuhkan.

"Selain menjadi rumah bagi para pecinta olahraga dan mobilitas otomotif, IMI juga harus menjadi rumah bagi para anak yatim dari berbagai agama. Jika biasanya kelompok agama memberikan santunan kepada anak yatim dari kalangan internal agamanya sendiri, IMI berusaha menembus sekat-sekat perbedaan agama tersebut," kata Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langkah ini juga untuk menggugah kesadaran kebangsaan kita, sekaligus menunjukkan kepada para anak yatim bahwa mereka masih memiliki saudara sebangsa yang peduli terhadap mereka," imbuhnya.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara buka puasa bersama dan santunan anak yatim lintas agama, di Kantor Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (17/4) kemarin.

ADVERTISEMENT

Menurut Bamsoet, walaupun tidak satu dalam keimanan tapi masyarakat seharusnya menjadi satu dalam kemanusiaan dan kebangsaan.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, pemberian santunan terhadap anak yatim lintas agama ini juga sebagai bentuk realisasi hablum minannas (meningkatkan hubungan harmonis manusia dengan manusia), di tengah suasana puasa yang merupakan bagian dari hablum minallah (meningkatkan hubungan manusia dengan Allah).

"Santunan terhadap anak yatim piatu ini bukanlah sekadar acara seremonial yang menjadikan mereka sebagai objek. Melainkan sebagai bentuk uluran tali kasih kita kepada mereka yang merupakan bagian dari generasi penerus bangsa. Sekaligus uluran tali sayang kita kepada mereka, bahwa walaupun orang tuanya telah tiada, mereka masih memiliki kita semua sebagai saudara seiman sekaligus saudara sebangsa dalam bingkai kasih sayang kemanusiaan," jelas Bamsoet.

Lebih lanjut Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan berdasarkan laporan Global Minimum Estimates of Children Affected by COVID-19-Associated Orphanhood and Deaths of Caregivers: A Modelling Study, sejak 1 Maret 2020 hingga 30 April 2021, secara global diperkirakan ada 1.562.000 anak kehilangan setidaknya satu orang tua yang meninggal karena COVID-19. Sementara di Indonesia, Litbang Kompas memperkirakan per 17 Agustus 2021, akibat pandemi COVID terdapat 30.912 anak Indonesia yang menjadi yatim/piatu/yatim piatu.

"Pemerintah harus senantiasa memberikan perhatian serius kepada anak-anak yang menjadi yatim/piatu/yatim piatu. Selama ini keberadaan mereka seperti luput dari perhatian. Pemerintah melalui kementerian sosial bisa mulai mendata by name by address, siapa saja anak Indonesia yang menjadi yatim/piatu/yatim piatu," tukasnya.

Karena itu, lanjut Bamsoet, bantuan pemerintah diperlukan untuk memastikan masa depan anak-anak tersebut tetap cerah. Salah satunya dengan mengoptimalkan Program Indonesia Pintar (PIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Lihat juga Video: Makna Toleransi dalam Kerukunan Beragama

[Gambas:Video 20detik]



(fhs/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads