Jawaban Heru Budi dan Polisi Buntut Kritik Trotoar Santa Jadi Jalan

Jawaban Heru Budi dan Polisi Buntut Kritik Trotoar Santa Jadi Jalan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 18 Apr 2023 04:02 WIB
Trotoar di Simpang Santa, Jakarta Selatan, berubah fungsi menjadi jalan raya. Perubahan fungsi tersebut mengundang kritik.
Trotoar simpang Santa 'disulap' jadi jalan raya (Foto: Andhika Prasetia)
Jakarta -

Penutupan simpang Santa yang berimbas pembongkaran trotoar jadi jalan raya dikritik sejumlah koalisi sipil. Pj Gubernur DKI Heru Budi hingga Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman buka suara soal kritik tersebut.

Mereka yang Kritik

Sejumlah koalisi sipil yang mengkritik yakni Greenpeace, Koalisi Pejalan Kaki, komunitas Bike To Work atau B2W Indonesia, Road Safety Association, FDTJ (Forum Diskusi Transportasi Jakarta) dan KPBB (Komisi Penghapusan Bensin Bertimbel). Mereka menggelar aksi tabur bunga.

"Pengembangan lajur sepeda di Jakarta adalah yang paling progresif di dunia saat ini, jadi seharusnya dipertahankan dan diperluas secara masif di seluruh wilayah kota. Apapun yang dilakukan DKI Jakarta akan menjadi benchmark bagi kota-kota lain tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. Lajur sepeda selain sebagai penanda kemajuan peradaban kota, juga sangat efektif mengendalikan kemacetan dan emisi kendaraan," kata Ketua Umum B2W Indonesia, Fahmi Saimima dalam keterangannya, Minggu (16/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menilai penutupan persimpangan dengan mengorbankan trotoar merupakan kemunduran. Menurutnya, trotoar yang sudah dikembangkan Pemprov DKI dikembangkan.

"Apa yang sudah dikembangkan oleh Pemerintah DKI Jakarta, hendaknya dipertahankan dan jangan set back agar masyarakat terfasilitasi dengan baik untuk memanfaatkan non-motorized mobility terutama berjalan kaki. Penghancuran trotoar menjadi jalan raya, jelas langkah set back," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kritikan ini lantas direspons oleh Pj Gubernur DKI hingga Dirlantas Polda Metro. Bagaimana respons mereka atas kritik tersebut?

Heru Budi Anggap Kritik Hal yang Biasa

Heru Budi menilai sebuah kritikan adalah hal yang biasa. Dia memastikan Pemprov DKI menerima segala kritik yang ada.

"Kritikan itu kan hal biasa. Buat Pemprov DKI itu bagus saran-sarannya," kata Heru di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).

Heru mengatakan pihaknya masih melakukan uji coba terkait rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut. Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta berupaya mengurangi kemacetan.

"Saya dengan Pak Kapolda uji coba buka tutup. Pak Kapolda tadi menyampaikan jam 07.00 jam 10.00 diatur. Setelah itu dibuka sebagaimana biasa. Cuma namanya kemacetan kita atur, plus minusnya kita atur," ujarnya.

Heru Budi mengatakan pihaknya berupaya memenuhi fasilitas publik. Dia mengatakan tak akan ada pihak yang diabaikan di Jakarta.

"Jalur sepeda difasilitasi oleh Dishub. Mudah-mudahan tidak ada yang terlupakan tidak ada yang terabaikan, kita fasilitasi semua," ujarnya.

Polda Beberkan Alasan untuk Urai Kemacetan

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan perubahan tersebut dilakukan guna kelancaran arus lalu lintas dan mengurai kemacetan di sana. Dia menyebut perubahan dilakukan karena sebelumnya terjadi bottle neck di simpang tersebut.

"Itu kan upaya kelancaran sebagai sirkulasi. Karena kemarin di situ ada bottle neck itu kan sudah dibuka, trotoar itu dibuka untuk menghindari bottle neck itu," kata Latif saat dihubungi, Senin (17/4/2023).

Simak selengkapnya di halaman berikut

Simak juga Video: Kalijodo Disorot Gubernur DKI Terdahulu Bikin Heru Budi Turun Tangan

[Gambas:Video 20detik]



Latif mengatakan mulanya jalan tersebut memang pernah berfungsi sebagai jalan raya lalu diubah menjadi trotoar. Karena kemacetan yang ada, trotoar tersebut pun kembali dialihfungsikan menjadi jalan raya.

"Trotoar untuk jalan. Di Santa itu dari arah Mampang Kuningan ke arah situ terjadi bottle neck. Dulunya itu kan jalan, makanya kita manfaatkan lagi sebagai jalan," ujarnya.

Bikin Macet Parah, Simpang Santa Tak Lagi Ditutup

Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui penutupan simpang Santa, Jakarta Selatan, menyebabkan kemacetan. Berdasarkan hasil evaluasi, simpang Santa itu kemudian diputuskan untuk dikembalikan seperti semula.

"Jadi memang, pertama, kita harapkan fungsi Jalan Ciranjang. Jadi kemarin, begitu dilakukan uji coba pertama, di Jalan Ciranjang masih difungsikan, begitu juga masuk ke arah barat sampai ke Gunawarman. Nah, mulai kemarin ada komplain masyarakat, jadi beberapa portal ditutup. Akibatnya, semua traffic yang dari arah Tendean kemudian dari Wijaya tumpah ruah di Jalan Wolter Monginsidi, sehingga kemacetannya ke mana-mana," kata Syafrin, kepada wartawan, Senin (17/4/2023).

"Dan akibat dari itu, ekornya bisa ke selatan, ini juga ke timur, ini bahkan kemarin bisa Tegal Parang ekornya sampai dengan MT Haryono. Artinya memang ini yang kemudian kami evaluasi, memang harus bisa dilakukan perubahan segera," lanjut dia.

Dishub DKI kemudian memutuskan membongkar barier beton yang sempat menutup Simpang Santa. Syafrin menegaskan persimpangan itu tak akan ditutup lagi.

Sementara itu, pihaknya akan melakukan pengaturan ulang terhadap traffic light. Termasuk memasang lagi lampu merah yang dicopot akibat rekayasa lalin itu.

"Malam ini kita akan aktivasi, malam ini kita akan aktivasi untuk lampu lalu lintas sehingga besok kondisi sudah normal. Jadi yang dari Wijaya bisa langsung mendapatkan lampu hijau untuk belok kanan ke arah timur Jalan Tendean," kata Syafrin.

Selain itu, Syafrin menyampaikan jalur TransJakarta juga akan dikembalikan. Bus TransJakarta yang sempat dialihkan rutenya, akan kembali masuk ke Tendean.

"Kemudian untuk layanan TransJakarta yang tadinya kita belokan masuk ke Jl Wolter Monginsidi akan kembali, masuk, langsung ke Tendean, begitu juga kita akan melakukan penataan parkir di kawasan Jl Suryo, Jl Wolter Monginsidi dan juga Senopati," tuturnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads