Terima Danseskoal, Bamsoet Ingatkan Soal Bahaya Digital-Perang Siber

Atta Kharisma - detikNews
Senin, 17 Apr 2023 14:55 WIB
Foto: MPR
Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo akan menjadi pembicara dalam kuliah umum kepada Perwira Siswa Pendidikan Reguler (Pasis Dikreg) Seskoal Angkatan 61 yang rencananya diselenggarakan pada 10 Mei 2023 mendatang di Seskoal, Cipulir, Jakarta. Selain personel TNI AL, kuliah umum itu juga akan diikuti oleh berbagai personel perwira menengah Angkatan Laut dari berbagai negara sahabat seperti Australia, Singapura, Filipina, Amerika Serikat, Pakistan, hingga Arab Saudi.

Ini bukan kali pertama bagi Bamsoet mengisi Kuliah Umum Pasis Dikreg Seskoal. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-57. Dalam kuliah umum tersebut, Bamsoet membahas tentang 'Peran Legislatif dalam Menjaga Netralitas TNI pada Pemilu'.

Pada kuliah umum kali ini, Bamsoet akan mengangkat tentang pentingnya kepemimpinan personel TNI AL dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia, khususnya dalam menghadapi berbagai situasi geopolitik global.

"Setelah dikejutkan pandemi COVID-19 di awal tahun 2020, kini kita masih harus mengantisipasi disrupsi keamanan dengan meletusnya perang antara Rusia-Ukraina, mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di kawasan Laut Natuna Utara yang masih berpotensi dihadapkan pada berbagai konflik akibat ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan, hingga meningkatnya eskalasi ketegangan di Taiwan dan semenanjung Korea," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (17/4/2023).

Hal tersebut ia sampaikan usai menerima Danseskoal Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi di Jakarta, Senin (17/4).

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan TNI AL juga harus mengkaji berbagai perubahan taktik dan teknologi tempur yang digunakan untuk memastikan gelar kekuatan TNI AL tetap relevan dengan dinamika teknologi persenjataan terkini.

Hal itu, sambung Bamsoet, sejalan dengan apa yang diamanatkan Panglima Tertinggi Presiden Joko Widodo di HUT TNI ke-75 pada 5 Oktober 2020 lalu. Ia menyebut TNI harus siap untuk menghadapi perang masa depan yang antara lain akan sangat mengandalkan kemampuan adaptasi teknologi.

"Dalam amanat HUT TNI ke-76, pada 5 Oktober 2021, Presiden Joko Widodo juga memerintahkan TNI untuk melakukan transformasi pertahanan membentuk Kekuatan Pertahanan Indonesia 2045. Kedua amanat ini, merupakan panduan untuk meninjau keharusan melakukan kembali reformasi struktural TNI, dengan titik tumpu pada kekuatan leadership," ungkap Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menerangkan TNI AL juga harus siap menghadapi berbagai tantangan dunia digital, seperti Metaverse yang dapat mengancam keamanan, pertahanan, dan kedaulatan Indonesia. Karena itu, sangat penting bagi personel TNI AL untuk dapat menguasai artificial intelligence, cloud computing, hingga blockchain. Terlebih, dunia saat ini sedang menghadapi perang generasi kelima (G-V) berupa peperangan siber dan informasi di dunia digital atau yang dikenal juga dengan cyber warfare.

"Kesiapan TNI AL dalam menghadapi cyber warfare yang merupakan serangan cyber yang dilakukan antar negara atau organisasi internasional untuk menyerang dan merusak komputer atau jaringan informasi negara lain melalui virus komputer atau serangan penolakan layanan, akan semakin membuat pertahanan dan kedaulatan negara kita menjadi semakin kuat. Sehingga baik di dunia nyata maupun di dunia maya, kita tetap berdaulat," pungkas Bamsoet.

Turut hadir antara lain Kepala Koordinasi Dosen Seskoal Laksamana Pertama TNI Judijanto, Kepala Departemen Kejuangan Seskoal Kolonel Marinir Firman Johan, dan Direktur Pendidikan Seskoal Kolonel Laut (P) Riduwan.




(ega/ega)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork