Suprapto (46), sopir taksi online korban perampokan, tewas tertabrak di Tol Jagorawi setelah dicekoki kecubung oleh para pelaku. Polisi mengungkap awal mula siasat jahat tersebut muncul.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan tiga dari enam tersangka, yakni A (36), F (34), dan MB (25), pernah menggunakan kecubung tersebut. MB sendiri merupakan orang yang meracik kecubung untuk diberikan kepada korban.
Dengan pengalaman tersebut, lanjut Yudho, mereka mengetahui efek samping halusinasi dari penggunaan kecubung hingga akhirnya digunakan siasat untuk menjebak korban dan melancarkan perampokan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengalaman sendiri. Mereka dulu pemakai kecubung. Kemudian yang racik juga saudaranya. Mereka kan pernah merasakan bagaimana efek kecubung itu," kata Yudho kepada wartawan, Minggu (16/4/2023).
Yudho mengatakan kecubung yang diberikan kepada korban rata-rata kuantitas sedikit hanya untuk membuat korban tak sadarkan diri, lalu diturunkan di tengah jalan tol.
"Kecubung ini hanya dicampur di makanan, jadi hanya memunculkan efek halusinasi beberapa saat, tapi tidak mematikan. Kalau sampai mati berarti banyak," ujarnya.
Dalam kasus tersebut, enam orang sudah ditetapkan menjadi tersangka. Mereka adalah A (36) sebagai perencana dan eksekutor, F (34) sebagai perencana dan eksekutor, serta MB alias C (25) sebagai perencana dan menyediakan kecubung.
Selain itu, YA alias Y (37) sebagai penadah, AG (43) sebagai penadah, dan AS alias A (29) sebagai joki menjemput mobil curian untuk diantar ke penadah.
Siasat Jahat Pelaku Jebak Korban
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan pelaku sebelumnya menyewa jasa korban. Di pemesanan keduanya, pelaku tidak menggunakan aplikasi, melainkan menghubungi korban langsung.
"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, korban pernah sewa satu kali oleh pelaku melalui aplikasi online. Berikutnya, pemesanan kedua dan ketiga lewat medsos atau WhatsApp pribadi," kata Yudho kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (13/4).
Diduga, cara tersebut digunakan pelaku agar tidak terdeteksi di aplikasi. Selain itu, pemesanan melalui WhatsApp dilakukan untuk membuat korban percaya kepada pelaku.
Saat korban mulai menaruh kepercayaan, pelaku kemudian membawanya makan terlebih dahulu. Tapi rupanya nasi yang dimakan korban dicampuri kecubung sehingga korban mabuk.
"Jadi makannya saat jalan, berhenti di suatu tempat membeli makan. Tanpa sadar, nasi Padang yang dibawa diberi racun kecubung yang membuat korban tidak sadar," ujarnya.
Setelah korban mulai mabuk, para pelaku 'membuangnya' di pinggir tol. Nahas, korban tewas tertabrak kendaraan di Tol Jagorawi.
Simak juga 'Penangkapan Kawanan Perampok Sadis yang Tembak 2 Warga di Cilacap':