Bima Yudho Saputro, TikToker yang mengkritik pembangunan Lampung, dipolisikan dan diduga mendapat intimidasi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa intimidasi seharusnya tak boleh terjadi.
"Segala bentuk intimidasi tidak boleh terjadi di negara hukum," tegas Hasto kepada awak media di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023).
Dia menuturkan seyogianya kritik direspon secara positif. Hasto mencontohkan sikap partainya yang biasa saja saat menuai kritik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya kritik itu biasa, PDIP sering menerima kritik, kita harus respons secara positif," ujarnya.
Lebih lagi Hasto membeberkan terkait kondisi jalan di Lampung. Menurutnya, kondisi jalan di Aceh jauh lebih baik dibandingkan kondisi jalan di Lampung.
"Kalau di Lampung, saya mas Djarot sering turun, emang jalannya kalah jauh dibandingkan Aceh," pungkasnya.
Karena itu, menurutnya pemerintah harus merespons kritik yang ada secara positif.
Bima Mengaku Keluarga Diancam
Sebelumnya, Bima Yudho Saputro mengaku mendapatkan ancaman yang mengarah ke keluarganya di Lampung. Kata Bima, yang berada di Australia, keluarganya di Lampung didatangi polisi.
"The police is coming to my mom's office?? Trying to extradite me? what?" tulis dia dalam akun Instagram-nya, @awbimax, dilansir detikSumut, Jumat (14/4/2023).
Dia mengatakan polisi mendatangi kantor ibunya. Ada pula ayahnya yang PNS menerima ancaman.
"Sebenarnya gua di sini baik-baik aja, tapi gua takut orang tua gua lho, apalagi bokap gua kan, pokoknya gua liat bokap gua kayak nangis gitu kan, bokap gua diancem lho, nyokap gua kayak tenang-tenang aja karena dia bakul jagung doang. Cuma kayak, masa kayak gini banget sih," kata dia sambil menangis.
(isa/isa)