PT PLN (Persero) mendapat penghargaan dari Asian Development Bank (ADB) karena telah mengimplementasikan pembiayaan berbasis hasil atau Result-Based Lending (RBL) terhadap proyek energi berkelanjutan. Adapun penghargaan yang diperoleh yakni kategori Outstanding Disbursement Achievement dan Outstanding Safeguards Implementation dari ADB.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan pihaknya terus memastikan supaya pembiayaan yang diperoleh PLN bisa mempercepat akselerasi akses listrik dan berkelanjutan dalam rangka mendukung transisi energi.
"Pembiayaan yang diperoleh ini bukti dukungan kepada program-program PLN, sehingga PLN juga memastikan proyek infrastruktur energi berkelanjutan ini terlaksana dengan baik," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya memastikan pembiayaan proyek energi berkelanjutan dari ADB ini dapat mendukung program PLN khususnya untuk berkontribusi pada capaian-capaian Sustainable Development Goals (SDGs) perusahaan. Serta dilaksanakan dengan safeguard yang baik agar memastikan implementasi proyek sesuai dengan standar lingkungan di Indonesia atau internasional. Menurutnya, hal itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) di 2060.
"Visi PLN ke depan tidak hanya menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat, tapi juga menyalurkan energi hijau yang ramah lingkungan," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menyampaikan PLN menerima penghargaan dari ADB atas pembiayaan RBL sebesar US$ 600 juta untuk pendanaan akses energi berkelanjutan di kawasan Indonesia Timur atau Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia - Electricity Grid Development Program. Penghargaan ini diperoleh karena PLN dinilai mampu mengelola pembiayaan ADB dengan luar biasa, termasuk dalam mengimplementasikan aspek perlindungan lingkungan dan sosial.
"PLN mendapatkan pembiayaan dari ADB pada 10 Oktober 2017 sebesar US$ 600 juta untuk mendukung program pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia Timur khususnya program pengembangan jaringan listrik. PLN memperoleh pembiayaan dengan skema pinjaman berbasis hasil atau Result-Based Lending (RBL) dengan jaminan Pemerintah Indonesia senilai US$ 600 juta," kata Sinthya.
Menurutnya, pembiayaan tersebut merupakan dukungan ADB untuk program pengembangan sistem kelistrikan Indonesia Timur. Langkah ini sesuai dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) untuk memberikan pemerataan akses kelistrikan. Serta untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Indonesia timur melalui pemanfaatan listrik.
Selain itu, pinjaman tersebut akan membantu meningkatkan akses ke layanan energi berkelanjutan dan berkontribusi untuk transisi energi serta mitigasi perubahan iklim.
"Alhamdulilah PLN dinilai berhasil mengelola pembiayaan ADB ini dengan merealisasikan proyek energi berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak," tutup Sinthya.
(akn/ega)