Pada malam sepekan sebelum Lebaran ini, pemudik sudah berjubel di Terminal Pondok Pinang. Bus-bus antarprovinsi bergantian menjemput penumpang.
Pemandangan mudik ini terpantau di terminal yang berada di Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ini, Sabtu (15/4/2023).
Bus-bus yang singgah berukuran besar, bahkan tingkat (double decker) mampu menyelip di celah antarbus, di atas permukaan yang tak mulus. Petugas terminal memberi aba-aba dengan tongkat lampu menyala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemudik menunggu di bangku-bangku kayu dekat loket tiket. Banyak dari mereka menggamit tasnya erat-erat seakan-akan bakal ada orang yang merenggut paksa sewaktu-waktu. Udara malam, meski tidak terik, cenderung gerah dan bikin berkeringat.
![]() |
Penumpang bergegas ke bus yang siap mengantar mereka. "Mau ke Solo, sama anak saya dan suami, bertiga," kata Tia, yang bergegas menuju bus bersama suami dan gadis kecilnya. Dia terlihat repot menggeret koper di aspal rusak terminal.
"Saya beli tiket Rp 550 ribu, udah langganan ini, sopirnya nggak ugal-ugalan," kata Tia.
Salah seorang penjaga loket salah satu PO bus mengatakan ini sudah hari kedua Terminal Pondok Pinang ramai. "Besok pasti lebih ramai lagi kalau tanggal 19," kata perempuan dari balik terali loket ini, memprediksi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat mudik Lebaran lebih cepat. Kalau bisa, dilakukan sebelum 18-19 April yang diprediksi menjadi puncak mudik Lebaran. Budi Karya menyatakan hal ini dilakukan untuk menghindari kemacetan yang terjadi di jalan.
Kemenhub memprediksi pemudik tahun ini mengalami peningkatan jumlah yang pesat. Dari sebelumnya 86 juta dan akan meningkat hingga 123 juta orang tahun ini.
"Kalau bisa, mudik besok, jangan mulai tanggal 18-19 April. Tanggal segitu macet," ujar Budi Karya dalam 'Diskusi Interaktif Program Mudik Berkesan 2023' di Command Center Mudik, Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/).
(dnu/isa)