.webp)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta pemerintah daerah meningkatkan konsistensinya dalam mewujudkan kabupaten/kota ramah anak. Menurutnya, hal tersebut penting agar proses pembangunan generasi muda dapat menghasilkan anak bangsa yang tangguh dan berkarakter kebangsaan yang kuat.
"Saya prihatin dengan terjadinya tawuran remaja di sejumlah daerah di saat Ramadan, sejumlah pihak terkait harus mengambil langkah segera mengatasi kondisi tersebut hingga akar masalahnya," kata Lestari dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023).
Lestari menyampaikan sepanjang Ramadan 2023, sebanyak 367 remaja di Kota Depok, Jawa Barat ditangkap karena tawuran. Peristiwa yang sama juga terjadi di sejumlah wilayah di DKI Jakarta dan Tangerang, Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bahkan juga menyinggung soal komitmen sejumlah daerah untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA).
Melihat hal ini, Lestari menilai sejumlah peristiwa tawuran terjadi karena faktor pendorong. Beberapa di antaranya, pemenuhan hak sipil anak, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan, pendidikan dan pemanfaatan waktu luang, serta belum memadainya perlindungan khusus bagi anak.
Wanita yang akrab disapa Rerie ini pun menambahkan para pemangku kepentingan di setiap daerah memiliki tanggung jawab terhadap hak-hak anak dan remaja di daerah untuk dalam proses tumbuh berkembang mereka.
"Apalagi, telah diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), yang menjadi dasar hukum pelaksanaan program KLA di Indonesia," ungkapnya.
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah ini mengungkapkan program KLA merupakan sistem pembangunan yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Maraknya sejumlah tawuran remaja di sejumlah daerah, kata Lestari, menjadi peringatan bagi para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah agar fokus mewujudkan kabupaten/kota layak anak di setiap daerah di Indonesia.
Pasalnya, Rerie menilai upaya mewujudkan KLA di setiap daerah di Indonesia merupakan bagian penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.
(akn/ega)
