Cerita pertemanan di grup WhatsApp membuat Yudo Andreawan menyerang temannya secara fisik maupun verbal. Grup WhatsApp yang dibuat oleh Yudo Andreawan itu membuat temannya risi. Lantas apa isi grup WhatsApp itu?
Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah mengatakan awalnya Yudo Andreawan membuat sebuah grup yang beranggotakan 300 orang. Teman-temannya, termasuk korban, Reinhard Richard, diundang masuk ke grup tersebut.
"Ceritanya dia halu bikin grup, teman-temannya semua diundang, ada 300 orang dalam grup itu. Nah korban ini temannya juga diundang masuk grup," kata Yuliansyah kepada detikcom, Jumat (14/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isi Grup WA
Di dalam grup itu, Yudo Andreawan menyampaikan dirinya hendak menikah dengan seseorang. Padahal kenyataannya tidak ada.
"Di mana dalam grup WA itu disampaikan bahwa Y ini akan melakukan pernikahan, padahal nyatanya pernikahan itu tidak ada," kaya Yuliansyah.
Korban pun merasa risi atas tingkah Yudo tersebut. Dia memutuskan meninggalkan grup tersebut, tapi berulang kali dimasukkan lagi oleh Yudo dan berulang kali pula korban keluar dari grup.
Hal tersebut membuat Yudo Andreawan kesal dan marah hingga memaki korban. Makian Yudo Andreawan tersebut kemudian dilaporkan salah satu anggota grup kepada korban.
"Si korban merasa risi dan tidak mau ikut grup itu, dia left grup kemudian di-add lagi, left lagi sampai beberapa kali. Sampai kelima kali, pelaku ini memaki-maki atau membuat pernyataan yang menghina pelapor di dalam grup tersebut," ujarnya.
Baca selanjutnya: korban diserang....
Simak Video: Senyum Yudo Andreawan Pakai Baju Tahanan: Kapok Dong!
Yudo Andreawan Serang Temannya
Karena sudah telanjur risi, korban dan Yudo Andreawan akhirnya berjanjian di sebuah mal di kawasan Jakarta Pusat. Saat itu terjadi perselisihan di antara keduanya. Korban mengaku ditendang, dicakar, hingga diludahi Yudo Andreawan.
"Ketemu terjadi perselisihan, di situ terjadi pemukulan, mencakar, menendang. Sempat dipisah sekuriti dibawa ke pos. Di pos terjadi lagi, si korban dilempar gelas dicakar dan diludahi. Setelah itu korban melapor ke Polda Metro Jaya," imbuhnya.
Yudo Andreawan Ngaku Alami Mental Disorder
Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah mengatakan Yudo Andreawan menunjukkan surat keterangan dari dokter terkait masalah kejiwaannya tersebut. Namun, untuk memastikan hal itu, polisi akan memanggil dokter yang mengeluarkan surat tersebut.
"Sekarang masih kita periksa dan memang benar yang bersangkutan memperlihatkan adanya surat keterangan atau resep dokter terkait obat gangguan kejiwaan. Kami belum bisa menyampaikan lebih dalam tentang itu, karena masih proses pemanggilan dari pihak dokternya," kata Yuliansyah, Sabtu (15/4/2023).
Pengakuan sementara Yudo Andreawan menyebut dirinya mengalami mental disorder. Ia kerap mengamuk ketika merasa panik atau tidak terima dengan keadaan.
"Ini masih keterangan dari pelaku, yang mana mental disorder itu ketika seseorang, mohon maaf kalau saya salah, ketika seseorang panik atau tidak terima dengan keadaan muncullah perbuatan-perbuatan yang di luar dari kesadarannya. Tapi nanti bukan dari kami yang bisa menjelaskan harus dari pihak dokter," jelasnya.