Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo merespons langkah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mengatakan pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) bisa dicabut jika siswa terlibat tawuran. Ara, sapaan akrabnya, sepakat dengan Heru bahwa pencabutan KJP menjadi salah satu hukuman yang bisa diganjar ke 'anak tawuran'.
"Pada dasarnya mencabut KJP siswa yang terlibat tawuran adalah bentuk hukuman," kata Ara, sapaan Anggara, kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI ini menilai langkah pencabutan KJP terhadap siswa terlibat tawuran dapat menimbulkan efek jera. "Untuk memberikan efek jera sekaligus mencegah terjadinya tawuran. Jadi sah-sah saja jika dilakukan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Ara menilai pemprov perlu membuka wadah bagi siswa untuk berekspresi dan menyalurkan bakat untuk mengalihkan mereka dari tawuran. Sebab, menurutnya, pencabutan KJP hanya menjadi sebagian solusi dari permasalahan tawuran siswa yang marak.
"Namun Pemprov DKI juga tidak boleh lupa dengan tanggung jawab memberikan ruang ekspresi dan penyaluran bakat untuk mengalihkan tenaga mereka dari tawuran karena mencabut KJP hanya sebagian solusi dari menyelesaikan tawuran," katanya.
![]() |
Arahan Heru Budi
Heru Budi sebelumnya mewanti-wanti kepala sekolah agar pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) tepat sasaran. Dia mengatakan KJP bisa dicabut jika siswa terlibat tawuran.
"Saya minta kepada kepala sekolah, pengawas sekolah bahwa KJP itu tepat sasaran, sehingga bisa membantu masyarakat yang memang membutuhkan. Pertama, namanya aja Kartu Jakarta Pintar, ya orang suruh pintar, kalau suruh tawuran ya dicabut," kata Heru di Auditorium Dinas Pendidikan, Jakarta Selatan, Kamis (13/4).
Selain itu, Heru meminta pihak sekolah memperbanyak diskusi dengan para siswa dan orang tua. Hal itu sebagai salah satu upaya meminimalkan tawuran pelajar.
"Tawuran buat apa sih? Di sekolah saja sudah cukup banyak PR, waktunya aja tersita untuk belajar kan. Saya rasa kalau anak-anak didik kita mengikuti pelajaran dengan benar, tidak ada waktu (tawuran), waktunya untuk belajar," ujar Heru.
Lebih lanjut, Heru mengatakan akan bekerja sama dengan stakeholders lainnya terkait pencegahan tawuran pelajar. Heru menyebut nantinya dari kepolisian hingga Satpol PP akan melakukan patroli keliling bersama untuk pengamanan.
"Tawuran tentunya harus berkolaborasi dengan kepolisian dan lain-lain. Tadi pagi saya ketemu dengan Pak Kapolda membahas ini juga. Jadi Pak Kapolda, Pak Pangdam, Pak Kasatpol PP itu akan keliling bersama, untuk mengurangi tawuran-tawuran yang ada dan kriminalitas lainnya," tuturnya.
Lihat juga Video 'Viral Tawuran Busur Panah di Makassar, Satu Warga Diamankan':
(fca/dnu)