PT Jasa Marga mengimbau seluruh masyarakat yang akan berangkat mudik Lebaran 2023 nanti menghindari perjalanan pada waktu tertentu. Direktur Operasi PT Jasa Marga Fitri Wiyanti mengatakan pemudik disarankan menghindari perjalanan mudik saat sehabis sahur dan berbuka puasa.
"Menghindari perjalanan di waktu puncak, kemudian juga menghindari perjalanan di waktu favorit, biasanya sehabis sahur dan berbuka puasa," kata Fitri saat jumpa pers secara virtual, Kamis (13/4/2023).
Fitri menjelaskan, berdasarkan pengalaman Lebaran tahun lalu, masyarakat yang mudik memilih waktu setelah buka puasa ataupun sahur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan tahun lalu, 3 hari peak hour untuk mudik, kalau kita lihat memang jam yang diminati memang setelah salat Subuh, antara jam 5 sore sampai jam 9 malam. Kemudian naik lagi setelah salat Isya, Magrib itu setelah buka puasa jam 7 malam sampai 11 malam. Itu gambaran tahun 2022 pada saat 2 hari puncak Lebaran," tuturnya.
Fitri juga mengimbau agar kendaraan yang dipakai masyarakat untuk mudik Lebaran dalam kondisi siap. Selain itu, pengemudi kendaraan diharapkan dalam kondisi fit.
"Memastikan kendaraan yang akan digunakan untuk mudik itu dalam kondisi siap, itu juga pengemudi nya juga fit. Kalau telah melakukan perjalanan jauh setelah 4 jam, diharapkan untuk beristirahat baik di rest area, tapi kalau rest areanya penuh itu bisa ke luar ke arteri, kemudian mempersiapkan perbekalan," ujarnya.
Fitri juga menjelaskan agar para pemudik sebaiknya tidak berlama-lama dan dianjurkan membungkus makanan jika hendak membelinya. Hal tersebut bertujuan mengurangi kepadatan kendaraan di rest area.
"Kemudian untuk di rest area sebaiknya tidak berlama lama dianjurkan untuk take-away makanan, karena pengunjung rest area akan jumlahnya bisa 3 sampai 4 kali lipat dalam kondisi normal," ucapnya.
"Selalu menerapkan protokol kesehatan menjaga kebersihan dan memanfaatkan posko-posko pelayanan yang tersedia di rest area," lanjutnya.
Selain itu, para pemudik yang menggunakan jalan tol diharapkan mengecek kesiapan seperti bahan bakar minyak (BBM) serta kartu tol untuk memastikan saldonya dalam keadaan cukup.
"Kemudian memastikan kecukupan BBM, kemudian pengecekan tarif tol untuk juga cek saldonya cukup, kemudian men-download aplikasi-aplikasi untuk memudahkan selama perjalanan," pungkasnya.
Simak Video 'Angka Kecelakaan Sampai 75 Persen, Polri Imbau Mudik Tak Pakai Motor':